Kertasari Masih Terbelakang

jabarekspres.com, KERTASARI – Jalan-jalan desa di Kecamatan Kertasari sebagian besar diakui oleh Bupati Kabupaten Bandung Dadang M. Naser masih dalam kondisi kurang layak.

Untuk itu, ketika melakukan kunjungan ke Kecamatan Kertasari Dadang mengingatkan kepada aparat setempat untuk lebih maksimal mewujudkan pembangunan di desa dan kampung-kampung.

“Aparatur harus lebih gesit bekerja, agar harapan masyarakat untuk bisa hidup lebih sejahtera bisa terwujud,”jelas Dadang ketika ditemui pada saat melakukan kunjungan ke desa Cihawuk kemarin (1/6)

Dari pengamatannya selama melakukan perjalanan dia mengomentari kepada Camat Kutawaringin mengenai kondisi jalan yang masih dalam keadaan sangat buruk.

Menurutnya, keadaan infrastruktur desa-desa di Kertasari harus segera dibenahi untuk menunjang perekonomian warga. Bahkan, dirinya menegaskan agar Kecamatan Kertasari harus segera melakukan perubahan.

“Untuk Camat, ini sudah menjadi lampu merah, tolong programkan kapan akan melakukan perubahan di Kertasari,”ucap dia.

Selain itu, Dadang meminta, agar jajaran kecamatan segera melakukan evaluasi mengenai infrastruktur jalan yang kondisinya sangat tidak layak dilalui. Bahkan, untuk jalan yang berada pada kewenangannya PT.Perhutani harus tetap diperhatikan.

Dadang menyebutkan, selama ini, pihaknya sudah sering menggarkan untuk pembangunan jalan di Kecamatan kertasari sekitar 50 miliar. Namun, setelah diamati anggaran tersebut masih kurang dan perlu ditambah lebih besar.

Dirinya memaparkan, untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kecamatan Kertasari sendiri adalah yang paling rendah daibandingkan kecamatann lainnya.

“Dari pajak hanya sekitar Rp.62 juta. Padahal potensinya bisa lebih apalagi disini banyak berdiri restoran dan lainnya,”ucap Dadang.

Dadang menilai, sebetulnya Kecamatan Kertasari dulu terkenal sebagai penghasil Kina terbesar di Jabar. Bahkan sampai di Ekspor keluar negeri. Namun, seiring berjalannya waktu pohon Koma yang menjadi bahan dasar obat-obatan ini sudah tidak diminati lagi.

Sedangkan untuk Potensi desa Cihawuk sendiri sebetulnya sangat baik. Sebab, desa ini sangat terkenal dengan buah konyal yang banyak digemari masyarakat.

“Nah ini harus dikembangkan dengan berinovasi dengan memodifikasi buah konyal dibuat Sirup, atau makanan. Dan kalau bisa Konyal ini bisa dijadikan icon desa Cihawuk sebagai sentra buah Konyal,”kata Dadang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan