Kecewa Tol Soroja Lambat

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pememerintah Kabupaten Bandung mengaku kecewa dengan kinerja para pelaksana pembangunan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) yang selalu gagal mewujudkan janjinya dalam penyelesaian proyek senilai Rp1,5 Triliun tersebut.

Awalnya, proyek ini dijanjikan tuntas pada Agustus 2016, kemudin meleset setelah PON dan akhir tahun 2016. Lagi-lagi, hal itu meleset dan kini kembali dijanjikan tuntas pada April 2017. Bupati Bandung Dadang M Naser mengaku pesimistis jalan bebas kemacetan itu akan tuntas pada April apabila melihat progres di lapangan yang masih belum menggembirakan. Oleh karenanya, dia menuding pemborong dan pengembang proyek bekerja tidak profesional.

”Seharusnya kerjanya 24 jam dengan menambah pegawainya. Kalau ada subsistem tolong pembayarannya yang benar,” katanya kepada wartawan di Soreang, Jumat (3/2).

Investor harus menunjukan kemampuan finansialnya pula. Pasalnya, di lapangan, Dadang mengaku telah mendapatkan laporan adanya pihak ketiga yang pekerjaannya belum dibayarkan pemegang kontrak kerja. Padahal pekerjaan telah dilaksanakan.

Sehingga ada pihak ketiga yang menghentikan pekerjaannya dan mau melanjutkan apabila pekerjaan sebelumnya telah dibayar. Jika pekerjaan tersebut terus molor, tidak hanya investor yang menderita kerugian tapi juga pemda. ”Kalau terlambat seperti ini pemda rugi karena pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dari yang seharusnya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), Bagus Medi Suarso tak memungkiri adanya keterlambatan. Hal itu menurutnya disebabkan sejumlah hal antara lain cuaca yang dianggap kurang mendukung.  ”Biaya pembangunan Tol Soroja sudah membengkak dari semula diperkirakan Rp1,1 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Apabila pembangunan tersebut tidak selesai dana akan terus membengkak,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini progres pembangunan sudah mencapai 65 persen. PT CLMJ telah merampungkan pekerjaan struktur, lima jembatan dan simpang susun Pasirkoja. Demikian pelapis beton sudah dikerjakan meski baru sebagian.

“Nantinya, setelah beton tipis dilanjutkan dengan beton tebal antara 20-30 cm dengan teknologi khusus agar laporan betonnya bagus,” ucapnya.

Meski begitu, masih terdapat sejumlah pekerjaan yang belum tuntas salah satunya pengurukan terutama di wilayah Margaasih. Pihaknya yakin pekerjaan akan tuntas apabila cuaca mendukung penimbunan akan cepat selesai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan