Kecewa karena Emil Buka Konvensi

JAKARTA – Partai Golongan Karya membeberkan alasan untuk mencabut surat keputusan (SK) dukungan terhadap Ridwan Kamil di pemilihan gubernur Jawa Barat. Salah satu alasan yang mendasari pencabutan itu adalah keputusan Emil, sapaan Ridwan Kamil, yang membuka konvensi demi memilih calon wakil gubernur pendamping.

Setelah sempat membantah, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham membenarkan bahwa dirinya telah meneken SK R 552/Golkar/XII perihal pencabutan dukungan terhadap Emil. Menurut Idrus, sejatinya keputusan yang diambil DPP itu sudah final dan mengikat pihak terkait di Pilgub Jabar.

”Awalnya memang final, tapi ternyata ada konvensi lagi dilakukan,” kata Idrus di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Jakarta, kemarin (18/12).

Menurut Idrus, Partai Golkar tidak setuju dengan proses konvensi. Sebab, Partai Golkar berharap Emil bisa segera berduet dengan Daniel Muttaqien yang menjadi pilihan Partai Golkar. Jika dibuka konvensi, maka makin kecil peluang wakil Golkar terpilih. ”Sehingga kami mengambil keputusan,” ujar Idrus.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi menegaskan pernyataan Idrus. Menurut Dedi, hingga batas waktu penetapan Daniel sebagai cawagub, belum ada kepastian dari Emil yang juga wali kota Bandung itu, terkait pemilihan cawagub. ”Karena tidak ada kejelasan, maka kami berkirim surat pada 15 Desember ke DPP, memberikan penjelasan situasi terkini,” kata Dedi.

Menurut Dedi, DPP langsung mengeluarkan SK pencabutan atas pertimbangan marwah dan kehormatan Partai Golkar. Sebab, sebagai pemilik 17 kursi di DPRD Jabar, Partai Golkar sudah sepatutnya memiliki wakil di Pilgub Jabar. Karena itulah, Partai Golkar tegas menolak konvensi. ”Kalau ikut konvensi dan harus menunggu Januari, maka Partai Golkar berpotensi tidak punya calon yang mewakili,” tegasnya.

Meski begitu, Dedi membantah jika keputusan itu terkait dengan deal politik dukungannya terhadap Airlangga sebagai Ketum. Menurut dia, dukungannya terhadap Munaslub dan proses di pilkada Jabar adalah hal yang berbeda. ”Sampai sekarang saya juga belum deklarasi, saya akan melihat dinamika,” ujarnya.

Dalam hal ini, Dedi menyatakan akan segera melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Menurut dia, sampai saat ini proses jalinan koalisi di Pilgub Jabar masih terbuka. ”Saya melihat semua peluang koalisi masih cair,” tandasnya. (bay/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan