KBB Targetkan Bebas Rabies pada 2018

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat Abubakar menargetkan pada tahun 2018 mendatang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bebas rabies.

Target ini dirasakan optimis. Sebab, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai ancaman rabies ini.

Terlebih dukungan SDM dan sarana infrastruktur telah memadai.

Menurutnya, infrastruktur penunjang pencegahan rabies tersebut di antaranya dengan keberadaan rumah sakit hewan di Cikole, Lembang yang dibangun Pemprov Jabar.

“Nah untuk Pemkab sendiri akan membangun UPT Kesehatan Hewan di Gununghalu,”jelas Abubakar ketika ditemui kemarin (8/10).

Dirinya menilai, adanya fasilitas tersebut diprediksi KBB akan bebas rabies lebih cepat dari target yang ditetapkan pada 2020

Sementara itu, peringatan Hari Rabies Sedunia kemarin juga dimeriahkan dengan sejumlah stan dari Dinas Perikanan dan Peternakan KBB.

Di antaranya, stan pemeriksaan anjing dan kucing untuk memastikan bebas rabies. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kehadiran artis Matt Drajat, pemeran Kang Komar dalam sinetron Preman Pensiun.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Undang Husni Tamrin menambahkan, sejauh ini belum ada kasus rabies yang menular kepada manusia di KBB. Namun, antisipasi tetap dilakukan, di antaranya dengan eliminasi anjing liar dan pemberian vaksin rabies.

“Kasus orang yang digigit anjing memang selalu ada setiap bulan. Namun, tidak berpenyakit rabies. Korban gigitan anjing juga langsung mendapatkan perawatan,” ujarnya.

Undang menuturkan, saat ini populasi anjing dan kucing di KBB sekitar 4.500 ekor. Jumlah itu belum termasuk hewan liar yang tidak diketahui pemiliknya. Diakuinya, anjing liar banyak tersebar di berbagai daerah di KBB. Pemusnahan anjing liar dilakukan untuk mencegah potensi menularnya rabies kepada manusia.

“Eliminasi anjing liar berbahaya atau yang memiliki virus rabies ini terus kita lakukan setiap tahunnya. Karena kalau dibiarkan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kami juga mempersilahkan masyarakat untuk melaporkan jika memang ada yang harus divaksinasi,” pungkasnya. (drx/yan)

Tinggalkan Balasan