Karyawan bank bjb Itu Keluarga

jabarekspres.com – LEBARAN selalu membe­rikan kesan berbeda bagi setiap orang. Kendati berulang, tapi selalu ada yang kurang.

KEKUATAN DOA: Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan saat mengisi tausiah bjb Berbagi Ramadhan Memberi di Kantor Pusat bank bjb, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jumat (16/6).
KEKUATAN DOA: Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan saat mengisi tausiah bjb Berbagi Ramadhan Memberi di Kantor Pusat bank bjb, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jumat (16/6).

Meski demikian, kekurang­an itu sendiri tak selalu dalam bentuk materi. Sebab, apapun yang berbentuk materi selalu dipandang kurang untuk me­reka yang tidak pandai be­ryukur.

Hal itu yang dirasakan Di­rektur Utama Ahmad Irfran. Menurut dia, merayakan Idul Fitri adalah sesuatu yang di­nantikan oleh semua umat muslim. Termasuk dirinya.

”Ramadan dan Lebaran selalu memberikan kesan tersendiri bagi saya,” ucap Ahmad Irfan kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.

Pria yang meluncurkan buku Inside The Mind of A Leader Membangun Indone­sia Memahami Negeri itu mengaku, selalu rindu untuk berkumpul bersama keluarga. Tapi, toh itu tidak bisa terulang kembali. Sebab, dalam waktu selalu ada tumbuh dan hilang berganti.

”Ketika saya anak-anak, tentu berlebaran itu adalah momen berkumpul bersama keluarga. Khususnya orangtua dan kini berkurang,” ungkap­nya.

Menurut dia, orangtua ada­lah segalanya. Pencapaiannya memimpin bank bjb men­jadi bank pembangunan dae­rah dengan market skala kedaerahan, teIah berkembang menjadi bank terkemuka dengan market usaha skala nasional itu tentu ditidak ha­nya muncul dari dia sendiri dan kerja keras karyawannya. ”Selebihnya, ibadah dan doa dari orangtua. Dan kini hilang,” ucap dia mengenang orang­tuanya.

Pria yang diangkat jadi di­rektur utama pada 19 Desem­ber 2014 itu memang mendo­rong bank bjb menduduki peringkat 14 terbesar dari 118 bank di Indonesia. Kinerja keuangan bank bjb juga terus menunjukkan trend pening­katan. Pada akhir triwulan III/2016 bank bjb berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,6 per­sen (year on year). Pertum­buhan kredit bank bjb terca­tat sebesar 15,7 persen (year on year/y-o-y) dan bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar 1,7 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan