Kang Maman Ajak Warga jaga Lingkungan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Untuk mencegah terjadinya bencana longsor seperti yang terjadi di Kampung Jati Radio RT 02/12 Desa Cililin Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya mengajak masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan alam tanpa merusak alam dengan cara menebang pohon hingga gundul.

Sebab, kata Kang Maman sapaan akrabnya ini, terjadinya longsor di Cililin tersebut tidak terlepas dari prilaku manusia yang merubah kondisi alam menjadi rusak. “Saya sudah berkomunikasi dengan warga di Cililin tersebut, ada yang bilang memang sebelum terjadinya longsor ada beberapa pihak yang melakukan penebangan pohon,” kata Kang Maman kepada wartawan di Ngamprah, Selasa (14/3).

Menurut Kang Maman, kesadaran untuk menjaga alam perlu dilakukan oleh warga di sana. Sehingga ketika hujan datang, bencana lonsor tidak akan terjadi bila tanah tertahan kuat oleh pohon. Ia juga memandang, memang cara bertani dan cara menjaga konservasi hutan di lokasi longsor tidak sesuai dengan aturan. Sehingga dibutuhkan perubahan prilaku manusianya. “Memang itu lahan konservasi yang harus dijaga dan memang masuk tanah adat. Tapi, tetap pemerintah meminta agar menjaga alamnya dengan baik,” kata Maman yang juga menjabat Sekda Kabupaten Bandung Barat ini.

Apalagi, lanjut Kang Maman, berdasarkan informasi dari BMKG, itensitas hujan akan terus terjadi hingga Mei 2017. Untuk itu, pihaknya mengeluarkan status siaga bencana mulai dari 4 November 2016 hingga 29 Mei 2017. “Maka dari itu, pemerintah menyiapkan segala bantuan terhadap potensi bencana di berbagai wilayah. Termasuk kesiapan dari setiap kecamatan dan desa,” terangnya.

Kang Maman menyebutkan, jumlah pengungsi saat ini mencapai 69 kepala keluarga (KK) dan 235 jiwa. Sementara, warga terdampak akibat longsor tersebut mencapai 199 KK dan 703 jiwa. “Jadi, ada juga warga terdampak akibat bencana tersebut seperti potensi longsor susulan dan menggangu aktivitas warga lainnya. Warga yang sekarang diungsikan masih berada di tempat pengungsian yang jauh lebih aman,” terangnya.

Untuk penanganan bencana longsor di Cililin tersebut, kata dia, BPBD mengajukan anggaran hingga Rp500 juta melalui dana tak terduga (DTT). Selain itu, bantuan sosial lainnya seperti bantuan sosial tidak terencana akan diberikan kepada para korban bencana. “Angka DTT khusus untuk bencana selama 2017, Pemkab mengalokasikan sebesar Rp19 miliar meningkat ketimbang tahun 2016 lalu yang hanya Rp9 miliar,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan