Kajati Enggan Terburu Waktu

jabarekspres.com, Bandung – Kejaksaan Tinggi Jawa Barat resmi melantik Loeke Larasati Agustina, kemarin (24/10). Nah, jika pejabat lain langsung tancap gas dengan mengubar program, nyatanya Loeke tidak bisa kerja cepat.

Loeke mengaku, menargetkan agenda dan program kerja ke depan setelah dirinya resmi dilantik. Sebab, masih perlu melakukan pemantauan dan penelitian atas program kerja Kejati sebelumnya.

”Target ke depan, belum ada karena saya masih perlu melakukan pemantauan dan penelitian program kerja Kejati sebelumnya (Setia Untung Arimuladi, Red),” tuturnya di Kejati Jabar, kemarin (25/10).

Setelah melakukan pemantauan dan penelitian atas program kerja Kejati Jabar sebelumnya, terang Loeke, dirinya baru bisa membuat perencanaan apa saja yang akan bisa dilakukan. Minimal, menindaklanjuti program-program yang sedang dilakukan Kejati Jabar saat ini.

”Bisa juga, saya membuat perubahan. Yang jelas kasih waktu saya untuk melakukan pemantauan, monitoring, atas kinjerja Kejati Jabar sebelumnya,” jelasnya.

Lebih lanjut Loeke menerangkan, mengingat fungsi Kejati adalah penegakkan hukum, dirinya akan fokus terlebih dahulu pada tindak korupsi. Meski, saat ini, di Kejati Jabar tindak korupsi yang masuk tidak banyak. ”Tapi saya nantinya akan lebih lakukan tindak pencegahan dan penindakan. Itu seiring sejalan,” jelasnya.

”Tapi secara keseluruhan, saya pikir Kejati Jabar sudah baik, dan diinternal sendiri cukup baik. Jika nanti saya ke depan ada yang tidak beres dari anggota Kejati Jabar, saya pastikan tindak tegas,” tegasnya mengancam.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku, besar harapannya atas Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang baru dilantik. Malah, pria yang akrab disapa Aher tersebut berharap, Loeke bisa cepat bekerja.

”Kita tentu berharap apa yang sudah dirintis bisa dilanjutkan baik urusan pembinaan ataupun penindakan hukum,” tuturnya.

Dia mengatakan, Pemprov Jabar dan masyarakat Jawa Barat menginginkan Jabar bebas dan aman dari segala tindakan pelanggaran korupsi. Termasuk tindakan pidana lainnya.

”Maka dari itu, kita berharap Kejati Jabar baru ini lebih bisa mendahulukan tindakan preventif dan bagaimana bisa mencegah penyimpangan-penyimpangan hukum itu terjadi di Jabar,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan