Kagumi Kota Bandung Pertahankan Cagar Budaya

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengapreasiasi pembangunan Kota Bandung yang tetap mempertahankan aset cagar budaya. Hilmar menganggap, pembangunan Kota Bandung berjalan seimbang.

”Kota Bandung bisa melestarikan peninggalan budaya sebagai artefak sejarah. Bandung mampu mempertahankan wajahnya, berbeda dengan Jakarta yang sudah berubah,” ujar dia saat melakukan diskusi bersama para komunitas penggiat pelestarian cagar budaya di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, kemarin (11/1).

”Alasan pembangunan atas dasar kemajuan ekonomi tidak dapat menggerus cagar alam karena ada basis dan manfaat dari itu, yakni industri kebudayaan, maka selama ini kami sangat fokus untuk proyeksi pelestarian cagar budaya,” ujar Hilmar.

Hal tersebut tidak berarti pelestarian cagar budaya tanpa masalah dan tantangan. Saat ini ancaman datang seiring beranjaknya Bandung menjadi kota tujuan investor dengan rencana pembangunan yang bersifat eksploitatif.

Sementara itu, Aji Bimarsono, ketua Bandung Heritage mengatakan, sebenarnya kondisi pelestarian di Bandung masih sangat menghawatirkan. ”Perlu diingat, Bandung dibangun berdasarkan gagasan besar atas dasar budaya, maka semangat itu jangan hilang,” kata Aji.

Hal senada diungkapkan Aat Soeratin, seorang budayawan yang mengungkapkan jika sangat susah untuk membuat film berlatar sejarah di Indonesia seperti Bandung Lautan Api, karena tidak ada peninggalan kongkrit.

Selain diskusi di GIM, dalam kunjungan kerjanya, Hilmar juga mengunjungi sejumlah cagar budaya di Kota Bandung, seperti Jalan Braga, Gedung Merdeka, Sarinah, OCBC Niaga, Penjara Banceuy dan kembali menggelar diskusi terkait ’Tantangan Pelaksanaan UU Cagar Budaya dalam Pembangunan Kota’ di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Perjalanan tersebut dipandu Ketua Tim Cagar Budaya Bandung, Harastuti Hartono, dan salah satu pendiri Bandung Heritage David Sugiyono. (bbs/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan