Jembatan Pabuaran Terancam Diabaikan

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Belum kunjung diperbaikinya jembatan Pabuaran di desa Rancapanggung Kecamatan Cililin menjadi keluhan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

Bahkan, jembatan yang menghubungkan Kampung Pabuaran dengan Kampung Bonceret ini menjadi viral di media sosial (Medsos). Sehingga, banyak dari nitizen yang mengungkapkan kekecewaannya atas lambannya pemerintah menangani kerusakan jembatan tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat, Muhammad Ridwan mengatakan, untuk memperbaiki jembatan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga, kemungkinan jemabatan ini diperbaiki akan memakan waktu lama.

“Anggaran yang kita butuhkan itu hingga Rp2,3 miliar,”jelas Ridwan ketika ditemui belum lama ini

Ridwan menyebutkan, berdasarakan estimasi yang diperoleh setelah penyusunan detail engineering design (DED) kebutuhan anggarannya untuk jembatan Pabuaran mencapai sebesar Rp2,3 miliar.

Dirinya mengakui, meskipun DED itu telah selesai untuk pembangunan jembatan tersebut tidak masuk pada anggaran murni dan perubahan di tahun 2017.

Kendati begitu, lanjut Ridwan, pihaknya telah mengajukan ke Provinsi Jabar untuk mendapatkan bantuan gubernur (bangub) pada tahun anggaran 2018. Dengan begitu, Dinas PUPR masih berharap bantuan dari provinsi yang belum pasti.

“Mudah-mudahan bantuan dari provinsi bisa disetujui sehingga di awal tahun itu perbaikan jembatan sudah bisa dimulai. Karena memang masyarakat sudah membutuhkan sekali,” ujarnya.

Menanggapi kondisi jembatan yang sudah sangat parah dibiarkan begitu saja mendapat reaksi keras dari ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat Aa Umbara.

Menurutnya, Pemkab kurang responsif terhadap kondisi jembatan yang jelas-jelas rusak akibat bencana alam. Sehingga, harus secepatnya diperbaiki bukan dinanti-nanti.

“Ini harus cepat diperbaiki bukan dinanti,” cetus Aa.

Dirinya menilai, akibat belum diperbaikinya jembatan tersebut berdampak pada terganggunya aktivitas warga. Bahkan, saat ini kondisinya sudah semakin parah.

Disinggung mengenai tidak dialokasikannya anggaran perbaikan tanhun ini, Aa mengaku kecewa dengan sikap dinas PUPR yang tidak memilih untuk memprioritaskan perbaikan jembatan tersebut.

Dirinya berpendapat, anggaran perbaikan seharusnya bisa diprioritaskan pada perubahan tahun ini. Tetapi, dia mengaku terkejut tidak adanya post untuk perbaikan jembatan itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan