Jembatan Gantung Dilanjutkan

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Jembatan gantung penghubung Kampung Leuwibaru, Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu dan Kampung Bolenglang, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rencananya akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Hal itu mengingat jembatan yang bersumber dari donasi serta hasil swadaya masyarakat itu akan rampung dalam waktu dekat.

Pembangunan jembatan murni hasil swadaya masyarakat yang diinisiasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trapawana Jawa Barat sebelumnya sempat terhenti lantaran kekurangan dana.

Namun, pada akhirnya pembangunan dapat dilanjutkan seiring dengan banyaknya donasi serta sumbangan dari lapisan masyarakat. Sebab, jembatan penghubung dua kecamatan di pelosok selatan KBB ini tidak mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah.

Direktur LSM Trapawana Jawa Barat, David Riksa Buana menyatakan, pembangunan jembatan ini masih terus berlanjut dan ditargetkan dalam waktu dekat akan rampung. Ia juga memastikan, peresmian jembatan akan langsung dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat.

“Sampai saat ini tahap pembangunan sudah mencapai 80 persen, pengerjaan sudah masuk ke papan landasan sambil menunggu donatur untuk kabel. Kita optimis pembangunan jembatan akan selesai dalam waktu dekat,” kata David kepada wartawan di Ngamprah, kemarin.

David mengungkapkan, alasan harus diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat atau yang biasa disapa kang Aher lantaran gubernur menilai, sikap gotong royong pada jembatan ini patut mendapat apresiasi.

“Rencanannya pertengahan Mei 2017 akan diresmikan kang Aher, gubernur menilai jembatan ini satu satunya jembatan di Jawa Barat mungkin di Indonesia yang dibantu oleh sumbangan para donatur yang berasal dari berbagai daerah,” ungkapnya.

Untuk sumber biaya, lanjut dia, selama ini pihaknya hanya mengandalkan donasi berbagai pihak hingga terkumpul Rp150 juta. Uang itu digunakan membeli material besi dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk pengerjaan.

“Untuk pengerjaan mulai dilakukan awal tahun, masyarakat bergotong royong setiap Sabtu dan Minggu, itupun jika material yang harus dibeli sudah ada. Jika belum masyarakat mencari batu dan pasir di sekitar sungai,” katanya.

Menurut David, dana diperoleh melalui penggalangan di media sosial, sedangkan masyarakat setempat menyumbang tenaga untuk membangun dan memperbaiki jembatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan