Jangan Lagi Ada Politik Dinasti

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Meski kemenangan paslon nomor urut 3 Ajay-Ngatiyana masih sementara, namun pasangan Ajay-Ngatiana ini bisa menghadirkan pemimpin yang dapat membawa perubahan bagi Kota Cimahi. Terutama, dalam memberi pelayanan dan solusi persoalan Kota. Selain itu, diharapkan jangan sampai terjadi politik dinasti di Kota Cimahi.

Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Kota Cimahi Nurhasan menanggapi kemenangan sementara Ajay Ngatiyana di Pilkada 15 Februari lalu mengatakan, Ajany Ngatiyana harus bisa memenuhi keinginan masyarakat untuk berbakti bagi Kota Cimahi tanpa ada politik dinasti. Menuurt dia, paslon yang diusung PDIP, PPP, PAN dan PKB, Hanura dan Perindo ini diyakini menjadkan Cimahi lebih maju.

”Cukup bagi pa Ajay-Ngatiana dua periode saja dan tidak boleh terjadi adanya dinasti politik di Cimahi,” terangnya kemarin (16/2).

”Kami berharap pak Ajay-Ngatiyana tidak lupa diri atas kemanangan yang telah dicapai dan tidak mengecewakan rakyat Cimahi yang telah menitipkan amanatnya,” ujarnya.

Nurhasan mengapresiasi masyarakat Cimahi yang dianggap sudah cerdas dalam memilih pemimpin baru untuk pembangunan kota dengan 3 kecamatan ini. ”Masyarakat Cimahi sudah semakin cerdas, tidak mau lagi disuguhkan program dari salah satu Paslon yang Bombastis tapi tidak realistis,” katanya.

Di tempat terpisah, tim pemenangan pasangan calon (Paslon) nomor satu Atty Suharti-Achmad Zulkarnain (Atty-Azul) belum menyatakan sikap terkait hasil perolehan suara Pilkada Cimahi. Meski belum ada pengumuman resmi dari KPU Kota Cimahi terkait hasil Pilkada Cimahi, namun sejumlah survey dan hitung cepat mengisyaratkan bahwa Ajay-Ngatiana sudah dapat diprediksi menang.

Menurut humas Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cimahi Kania Intan Puspita, saat ini, sejumlah tim sukses dari partai koalisi beserta relawan sedang melakukan evaluasi terkait perolehan hasil suara pilkada Cimahi. ”Kami sedang mengevaluasi. Untuk lebih jauhnya kami tidak bisa jelaskan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dalam evaluasi tersebut ada banyak hal yang dibahas oleh tim pemenangan petahana ini. Kemungkinan, dalam rapat evaluasi tersebut juga dibahas mengenai dugaan kecurangan yang dilakukan pasangan calon lain. Kecurangan itu adalah temuan atas tangkap tangan black campaign sebelum pencoblosan pada Rabu (15/2) pagi. ”Sekarang, kami akan menunggu hasil final dari KPU Kota Cimahi,” katanya. (bun/fik)

Tinggalkan Balasan