Jalin Kerjasama dengan Perusahaan di Swedia, Fokus Atasi Kemacetan

jabarekspres.com, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung kembali jalin kerjasama dengan perusahaan Swedia untuk bidang transportasi masa. Menurut Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil hal itu perlu dilakukan untuk mengurai kemacetan di Kota Kembang.

Keuntungan dari banyaknya menjalin kerjasama dengan pihak swasta sedikit banyaknya akan dapat menghemat APBD. ”Kalau Bandung hari ini itu, masih terasa macet karena kita memang tidak punya dana,” ucap Ridwan saat di temui di Pendopo Kota Bandung, kemarin (29/11).

Meski demikian, namun pemerintah Kota Bandung sudah  coba memberikan solusi untuk mengurai kemacetan dengan  membuat ruang dengan pusat Kota Baru, yaitu Bandung Teknopolis dimana suatu hari warga tidak harus ke pusat kota. Yang ke-dua lanjut wali kota yang akrab disapa Kang Emil itu akan membuat aturan yang mengharuskan siswa bersekolah  dekat dengan rumahnya. ”Itu untuk mengurangi volume kendaraan,” jelas Emil.

Untuk menarik minat warga kota untuk berjalan kaki, pemerintah Kota Bandung terus melakukan perbaikan trotoar. ”Tujuannya agar masyarakat untuk menempuh jarak dekat tidak harus menggunakan kendaraan. Kita mengupayakan dari yang termudahnya dulu,” terang Emil.

Emil mengatakan terjalinnya kerjasama ini sebab Swedia sudah membuat teknologi yang memadai untuk mengurangi kemacetan. ”Mereka punya teknologi kereta, dan transportasi masal lainnya,” jelasnya.

Emil berharap, kedatangan para perusahaan Swedia ke Kota Bandung tidak hanya menawarkan produk jadi saja, tapi harus disertai dengan investasi. Sebab, kata dia tidak ada investasi tidak bisa berjalan. ”Dana APBD kita terbatas, jadi mereka harus berinvestasi di sini,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia terus mengupayakan agar investasi swasta untuk pengadaan transportasi publik bisa segera diwujudkkan. Dia pun meminta kepada para pengusaha Swedia agar tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga skema bisnis yang bisa dijalankan melalui skema Public Private Partnership (PPP).

”Kepada grup Swedia yang bawa teknologi bis, kereta dan lain-lain itu saya titip harus bawa dengan (skema) PPP-nya supaya jangan jualan produknya aja, harus bawa dengan investasinya. Karena tanpa investasi sampai kapanpun pasti kami tidak akan sanggup,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan