Jalan Macet, Angka Hunian Turun

BANDUNG – Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan, tiap tahun jumlah hunian hotel di Kota Bandung terus mengalami penurunan.

Menurut Herman salahsatu penyebab turunnya jumlah hunian lantaran kemacetan akibat pembangunan proyek tol di Jakarta menuju Bandung. ”Mengapa faktor proyek di jalan tol jadi penentu? Pasalnya 80 persen pelancong yang datang ke Bandung merupakan para wisatawan nusantara,” kata Herman di Bandung kemarin (15/12).

Selain itu, Herman menilai berkurangnya jumlah hunian disebabkan kebosanan berkunjung para wisatawan itu berimbas juga pada penurunan jumlah rute penerbangan menuju Bandung. ”Sekarang kan, penerbangan Kuala Lumpur-Bandung tinggal satu dari (awalnya) lima. Lalu, Singapura-Bandung dari lima jadi dua. Indikator penyebabnya bisa dari situ,” tambahnya.

Dikatakan dia, cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kembali tingkat hunian di Kota Bandung yakni dengan meningkatkan berbagai destinasi wisata dan perhotelan yang ada apalagi menjelang perayaan Natal dan tahun baru.

”Jangan sampai citra Bandung sebagai kota wisata belanja itu pudar. Jadi wisatawan jangan sampai berpikir tidak mau berbelanja ke Bandung, dan memilih belanja ke negera lain karena faktor tadi,” kata dia.

Selain itu lanjut dia, promosi dari sejumlah sektor destinasi wisata yang ada di Kota Bandung harus diperhatikan. Sebab selama ini dirinya menilai Kota Bandung tak melakukan promosi lantaran nihilnya anggaran. ”Sekarang ini, kan 80 persen peluang Kota Bandung berasal dari wisatawan nusantara, tapi istilahnya enggak pernah kita ajak ke Bandung.” kata dia.

Maka dari itu, dirinya meminta pada pemerintah agar lebih giat lagi dalam melakukan promosi khususnya terkait destinasi wisata yang diharapkan mampu mendongkrak kembali tingkat hunian di Kota Bandung.

Menurutnya, dibandingkan dengan tahun 2016, tingkat hunian di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Rata-rata, tingkat hunian hotel menurun sebanyak 7 sampai 10 persen setiap tahunnya.

”Kalau kita boleh berharap, okupansi pada Desember, terutama dalam dua momen besar Natal dan tahun baru, kita pengin okupansi bisa melewati angka 60 persen,” kata dia. (mg1/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan