Jadi Ke Tiga Terbaik di Ajang Internasional

jabarekspres.com, CIMAHI – Alat semprot dan pengatur suhu ruangan yang diberi nama Botani (Robot pembantu petani) hasil karya dua orang siswa kelas 10 Mekatronika SMK Negeri 2 Kota Cimahi, Muftie Insani (17) dan Firman Dwiansyah berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perunggu dalam ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) yang diadakan di Nagoya, Aicihi, Jepang, sejak tanggal 27-30 Juli 2017.

Botani tersebut sebelumnya sempat dipamerkan dalam pameran sains yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta. Dari pameran tersebut, akhirnya mereka mendapatkan penghargaan khusus dari Himpunan Biologi Indonesia sehingga bisa berangkat ke Jepang.

International Exhibition for Young Inventors yang diikuti oleh 15 negara Asia dan Eropa, diantaranya Cina, Taiwan, Hongkong, Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia, Rusia, Italia, Macau, dan lain-lain.

“Kalau dari Indonesia, yang berangkat ke Jepang itu ada enam tim, dari Bandung, Cilacap, Cimahi, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Alat yang dibuat juga berbeda-beda kategori, kalau Botani ini untuk kategori Food and Agriculture,” ujar Muftie, ditemui di SMO Negeri 2 Cimahi, Jalan Kamarung, kemarin (1/8).

Menurut Muftie, dirinya bersama Firman membutuhkan waktu 2 bulan untuk menyempurnakan pemembuatan Botani tersebut agar bisa difungsikan secara baik.

“Waktu masih di Indonesia, motor penggeraknya ada kendala, kita coba perbaiki dan alhamdulillah selesai. Di Jepang juga ada lagi, karena motor penggeraknya tidak berfungsi maksimal,” ujarnya.

Tak disangka oleh keduanya, Botani hasil buah kreativitas, ketekunan, dan kerja keras mereka diganjar medali perunggu, yang artinya mereka berhasil mengungguli inovasi lain yang dibuat rekan-rekannya dari negara peaerta lainnya.

Munculnya inspirasi untuk menciptakan alat peyemprot otomatis Botani, ujar Firman, berawal dari keprihatinannya melihat kerja petani yang masih menggunakan peralatan manual yang malah tidak efisien pada saat bekerja.

Mereka akhirnya mengonsultasikan ide pembuatan Botani pada guru sekolahnya, dan bermodal barang bekas serta peralatan seadanya, akhirnya mereka berhasil merampungkan penemuannya tersebut.

“Apa yang kami dapat semakin memacu kami untuk menciptakan alat sederhana lain yang fungsional,” ungkapnya.

Firman menjelaskan sistem kerja dari alat tersebut. Terdapat sensor yang berfungsi menyemprotkan air melalui selang dan blower. Sehingga air dapat menyebar seperti embun untuk menjaga kelembapan ruangan.

Tinggalkan Balasan