Jabar Endemis Flu Burung

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Provinsi Jawa Barat dinyatakan sebagai endemi flu burung (H5N1). Ini dikeluarkan Kementerian Kesehatan pasca ditemukannya dua suspect flu burung di Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

Dirjen P2P Kemenkes RI dr H Mohammad Subuh menyatakan, dengan penetapan sebagai endemic itu, maka warga diimbau untuk waspada pada kesehatan unggas di lingkungan sekitarnya.

Menanggapi itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Dodo Suhendar mengakui, pihaknya saat ini sudah menerjunkan tim dengan dibantu tenaga ahli dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk melakukan pengecekan langsung terhadup dua korban tersebut.

Menurutnya, berdasakan informasi yang diperoleh kedua korban yang berasal dari kecamatan Pangenan ini kondisi sudah membaik meskipun masih di ruangan isolasi rumah sakit Gunung Jati.

”Kondisi membaik, dan saat ini sudah diambil sampel darahnya untuk diuji di lab yang ada di Jakarta. Dengan begitu, hasilnya bisa diketahui benar atau tidak terjangkitu H5N1,” jelas Dodo ketika dihubungi Jabar Ekspres kemarin (13/3).

Dodo berharap, untuk masyarakat harus dapat meningkatkan kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan.

” Jaga kebersihan. Bagi warga yang memiliki hewan peliharaan unggas agar secara rutin menyemprotkan disinfektan agar steril dari virus,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dodi Firman Nugraha mengatakan, dari laporan diterima saat ini ada dua peternakan unggas yang diduga terjangkit flu burung. Yaitu di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Bandung.

Dia menegaskan, pihaknya sudah melakukan penyuluhan ke berbagai peternakan unggas. Dengan begitu, warga bisa mewaspadai bila menemukan unggas yang mati mendadak.

Dirinya memaparkan, dugaan kasus flu burung terhadap hewan unggas ini menimpa sejumlah peternak di Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon dan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Indikasinya, kematian unggas secara masal dan mendadak.

Dodi menyebutkan, di Jabar sendiri peternak unggas berjumlah mencapai puluhan ribu yang sebagian besar tersebar di wilayah priangan timur. Namun untuk kasus flu burung burung tersebut baru ditemukan di dua daerah saja.

Untuk melakukan pencegahan, pihaknya berharap agar peternak selalu waspada dengan kondisi unggasnya. ”Bila menemukan unggas tidak sehat atau mati mendadak, segera dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur,” tegasnya. (yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan