Ironi Pimpinan Tim Saber Pungli

jabarekspres.com, JAKARTA – Banyak orang terkaget-kaget ketika Inspek­tur Jenderal (Irjen) Kemen­terian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trans­migrasi (Kemendes PDTT) Sugito dicokok KPK. Salah satunya Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.

Politikus PKB itu seolah ma­sih tak percaya Sugito terjaring OTT KPK karena diduga me­nyuap auditor BPK. Sebab, Sugito selama ini menjadi mitranya dalam menjalankan program antikorupsi di Ke­mendes.

”Pak Sugito itu selama ini ada di garda terdepan dalam me­merangi korupsi di kemente­rian ini, banyak dimusuhi orang tidak benar,” ujar Eko saat di­temui di kantornya kemarin.

Menurut Eko, sebagai Irjen, Sugito punya banyak inovasi. Di antaranya, memelopori program agen perubahan birokrasi. Ironi kian meny­eruak karena Sugito adalah orang yang membentuk se­kaligus memimpin Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di internal Kemendes. ”Makanya, saya kaget sekali (dia terjerat kasus korupsi, Red),” katanya.

Eko menambahkan, selama Sugito menjadi Irjen, indeks akuntabilitas kinerja Kemen­des naik dari kategori C ke B. Rating serapan anggaran juga membaik dari peringkat ke-78 dari total 86 kemente­rian dan lembaga (KL) men­jadi ke-15 pada 2016.

Menurut Eko, di internal Kemendes, perbaikan inte­gritas dan akuntabilitas men­jadi prioritas. Bahkan, sejak menjabat pada Juli 2016, su­dah tiga kali dia memfasili­tasi KPK untuk memberikan pembinaan terhadap seluruh pejabat eselon 1 dan 2 di Ke­mendes.

Sebagai bentuk komitmen mendorong akuntabilitas, Eko mempersilakan KPK untuk menyelidiki seluruh satuan kerja (satker) di lingkup Ke­mendes. ”Lihat saja, enam jabatan eselon 1 kami masih kosong, itu karena saya me­mang ketat sekali soal inte­gritas,” ujarnya.

Terkait kemungkinan BPK akan mengkaji lagi status wa­jar tanpa pengecualian (WTP) yang sudah diberikan untuk laporan keuangan Kemendes 2016, Eko menyerahkan se­penuhnya kepada BPK. ”Sila­kan kalau mau diperiksa lagi,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Eko be­rencana meminta izin KPK agar diperkenankan menemui Su­gito untuk mengklarifikasi apa saja kesepakatan dengan au­ditor BPK serta dari mana uang yang digunakan untuk meny­uap. ”Saya juga sudah perin­tahkan Dharma Wanita Kemen­des untuk menemani keluarga Pak Sugito. Rumah beliau kecil, ada di gang sempit,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan