Irigasi Rawan Tertimbun Longsor

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Tiga irigasi di Kabupaten Bandung Barat rawan terjadinya longsor di musim hujan. Ketiganya mulai dari Irigasi Cidadap di Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu, Irigasi Pasir Angin di Desa Sumurbandung Kecamatan Cipatat dan Irigasi Rajamandala di Desa Cipatat Kecamatan Cipatat.

Hal itu diungkapkan Kasie Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat, Ngadiman di Ngamprah, Senin (16/10).

Menurut dia, ketiga irigasi besar tersebut kerap terjadi longsor menghadapi musim hujan beberapa tahun lalu. Sehingga, menjadi perhatian khusus pemerintah untuk melakukan antisipasi menghadapi ancaman longsor terhadap ketiga irigasi tersebut.

“Tiga irigasi itu sering terjadi longsor apalagi mau menghadapi musim hujan. Makanya kami akan terus melakukan pengawasan di lapangan serta mempersiapkan penanganan darurat dengan menempatkan petugas dan karung sebagai penahan agar tidak longsor,” katanya.

Hal lainnya yang harus diperhatikan, kata dia, terkait dengan penataan saluran air dan penjagaan petugas di pintu irigasi. Sebab, curah hujan tinggi yang biasa terjadi di bulan November dan Desember akan menimbulkan ketinggian air yang bisa mengakibatkan tanggul jebol.

“Petugas di pintu irigasi tentu disiapkan berjaga 24 jam sekaligus untuk mengatur pengeluaran air agar tidak jebol dan longsor,” ungkapnya.

Dia mencontohkan, rusaknya Irigasi Pasirangin di Kecamatan Cipatat sejak Oktober 2016 akibat longsor sampai saat ini masih dalam perbaikan.

Ditargetkan, akhir Oktober 2017 akan rampung. Rusaknya Irigasi Pasir Angin menyebabkan lahan pertanian seluas 521 hektare di Desa Kertamukti, Desa Sumurbandung, Desa Sarimukti, dan Desa Cipatat di Kecamatan Cipatat kurang pasokan air dan para petani mengalami gagal tanam.

Lebih jauh dia menjelaskan, selain ketiga irigasi tersebut, ada sejumlah irigasi di perkotaan seperti di wilayah Ngamprah yang perlu diwaspadai. Karena ketika hujan turun, air sering kali meluap dan mengakibatkan banjir yang mengganggu aktivitas warga.

“Irigasi yang berada di sekitar Ngamprah justru ancamannnya terjadi banjir,” pungkasnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan