Ingatkan Fungsi Perhatian Orang Tua

jabarekspres.com, CIMAHI – Fungsi keluarga merupakan bagian terpenting untuk memberikan pendidikan anak. Sebab, peran orang tua harus mendominasi dalam memberikan pendidikan.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dadang Rachman mengatakan, pendidikan terhadap anak tidak harus menjadi tanggung jawab pihak sekolah tetapi peran orang tua memberikan perhatian harus fokus.

Dadang mengatakan, program pendidikan keluarga ini bertujuan agar ada sinergitas sebagai implementasi dari undang-undang nomor 20 dan dalam perakteknya memperkuat pembelajaran kepada orangtua.

“Untuk memperkuat itu masing-masing perlu ada koordinasi dan pertemuan khusus antara anak, orangtua dan pihak sekolah secara berkala,” katanya.

Dadang menilai, saat ini Jabar masuk darurat kekerasan anak, sehingga harus terus disosilisasikan peran orang tuan dalam mendidik anak.

Selain itu, Program ini merupakan program pusat, dengan tujuan penguatan yang lebih terhadap kualitas pendidikan karakter berbasis keluarga.

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SLB Negeri A Citeureup, Sudarman mengatakan, kegiatan sosialisasi tentang pendidikan keluarga yang melibatkan orangtua peserta didik akan berujung pada pembentukan paguyuban orangtua siswa.

“Ini adalah salah satu upaya peningkatan layanan peserta didik. Sosialisasi kepada orang tua perlu dilakukan agar kerjasama antara sekolah dengan orang tua untuk peningkatan pelayanan pendidikan anak,” katanya.

Dengan program ini, lanjutnya, kedepan penyelenggaraan pendidikan ini betul-betul merupakan tanggungjawab bersama.

“Kami berharap ada program-program sekolah anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan anak anak pada umunya, jadi adanya kesinambungan antara layanan di sekolah dengan perlakuan di rumah,” ucapnya.

Sudarman berterimakasih kepada Disdik Jabar yang sudah memberikan pengutan dan motifasi kepada orangtua yang berkaitan dengan kebijakan direktorat PAUD dan Diknas.

“Yang terpenting adanya kesinbungan layanan maksimal kepada anak. Kondisi di rumah dan di sekolah terhadap anak harus nyambung. Misalnya pola asuh dalam menonton tv, menggunakan internet karena banyak hal-hal yang negatif, jika tanpa sosialisasi ini maka waktu yang digunakan anak akan tidak jelas,” bebernya.

Dengan sosialisasi ini pula, Sudarman berharap ada kesadaran orang tua, bahwa ternyata perlakuan dirumah selama ini kurang tepat dan dapat memperbaikinya. (ziz/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan