Imas Aryumningsih Resmi Gantikan Ojang

jabarekspres.com, BANDUNG – Imas Aryumningsih akhirnya dilantik menjadi bupati Subang definitif di Gedung Sate, Kamis (8/6). Sebelumnya dia menjabat sebagai wakil bupati dan sempat menjadi pelaksana tugas bupati.

Imas menjadi Bupati Subang, menggantikan Ojang Sohandi yang menjadi terpidana kasus korupsi BPJS. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan pelantikan Imas sebagai Bupati Subang sisa Masa Jabatan 2013-2018, merupakan amanat dari surat Mendagri RI Nomor 131.32/4109/OTDA tanggal 5 Juni 2017, seiring dengan terbitnya Kemendagri RI Nomor 131.32-3235 Tahun 2017.

”Masih 18 bulan lebih 12 hari. Kalau lebih dari itu nggak akan diangkat lagi. Kalau pengangkatan wakil bupatinya, saya ngga tahu keburu atau enggak. Tinggal DPRD bersama partai pengusungnya memilih wakil bupati. Ini mekanismenya ada di mereka. Saya kira kalau ada wakil, akan sangat baik. Kinerja bisa lebih optimal,” kata Deddy.

Selain itu dia juga menitipkan pembangunan di Kabupaten Subang yang tengah berjalan. Karena Subang telah menjadi Kawasan Strategis Pembangunan Nasional diantaranya ada Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban, Pembangunan akses jalan tol ke lokasi pelabuhan dan produksi pertanian.

Untuk produksi pertanian, Subang menduduki peringkat ketiga setelah Indramayu dan Karawang. Diharapkan tidak sampai lahan pertanian menjadi terganggu akibat perkembangan industri.

”Maka masalah urusan Tata Ruang menjadi masalah yang harus diselesaikan dengan segera,” imbuhnya.

Bebagai keunggulan yang dimiliki Subang, kata Deddy diharapkan menjadi keunggulan komparatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan Rakyat.

Sementara itu, terkait dengan permintaan wakil gubernur tadi yang menyoal proses pembangunan Pelabuhan Patimban, Bupati Subang Imas Aryumningsih menyebutkan prosesnya berjalan dengan lancar.

”Saya yakin tidak akan ada masalah sedikit pun karena ini sudah merupakan keputusan bersama mereka juga menginginkan adanya proyek Petimban ini. Mudah-mudahan menambah peningkatan ekonomi masyarakat Subang itu sendiri disamping untuk kepentingan Indonesia,” jelasnya kepada wartawan.

Hingga kini perkembangannya sudah pada pendataan lahan, menentukan koordinat lahan dan siap melakukan pembayarannya. Untuk menentukan harga tanah menggunakan tenaga appraisal independen. “Sehingga kita akan berikan ganti untung, ya bukan ganti rugi,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan