Ikut Paracycling dengan Semangat Balap

Apalagi, pada saat yang hampir bersamaan, sang istri, Diah Asri Astyavi, melahirkan anak pertama di rumah sakit yang sama, Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Kegundahan hati Fadli kemudian bercampur kegembiraan menyambut kelahiran sang buah hati, Muhammad Ali Imammudin.

Kala itu operasi rekonstruksi kaki kiri Fadli memang sudah selesai, termasuk dengan skin graft alias pencangkokan kulitnya. Namun, kenyataan berkata lain. Progres penyembuhan kaki yang dioperasi tak kunjung terlihat. Bahkan, kondisinya makin buruk.

Hingga akhirnya, 4 Januari 2016, Fadli mengambil keputusan besar dalam hidupnya, yakni harus merelakan kaki kirinya diamputasi. Sebab, saraf di bagian yang direkonstruksi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

’’Saat itu saya sempat putus asa, sebelum akhirnya melihat beberapa penampilan altlet paralympic yang luar biasa dan menggugah hati,’’ kenangnya.

Sejak itu, semangat Fadli bangkit kembali untuk menjalani kehidupan seperti sebelum kecelakaan. Tekad dan dukungan keluarga serta kolega untuk melihat Fadli kembali ke ’’lintasan balapan’’ juga menambah dorongan mental untuk bangkit. Terlebih, dia kemudian mendapat ’’kaki’’ baru yang membuatnya tidak perlu lagi menggunakan kruk untuk berjalan.

Hanya, kini aktivitas balapnya tak lagi di atas motor balap. Fadli disarankan untuk menjalani aktivitas olahraga dengan road bike. Tak lama setelah operasi, tepatnya pada 21 Februari 2016, dia melakukan uji coba menggowes dengan kaki palsu untuk kali pertama.

’’Pertama naik sepeda setelah operasi merupakan tantangan terbesar saya saat itu,’’ katanya. ’’Tapi, alhamdulillah, tak ada halangan yang berarti,’’ tambah dia.

Setelah itu, Fadli seperti tak mau berhenti untuk bersepeda, melatih otot-otot kakinya serta beradaptasi dengan kaki barunya. Bersama Dimas Ekky Pratama, partner-nya di tim Astra Honda Racing Team (AHRT), Fadli kembali berlatih fisik dengan sepedanya. ’’Bagi saya, dia itu sosok senior yang nggak mau menyerah dengan kondisi,’’ ujar Dimas.

Sejak November 2016, Fadli rutin setiap hari berlatih menjalankan program untuk bisa istiqamah menggowes. Hingga pada pertengahan Januari lalu, dia mendapatkan tawaran dari legenda balap sepeda nasional Puspita Mustika Adya. ’’Coach Puspita nanya, apakah saya mau ikut dalam event paracycling,’’ tuturnya. Tak butuh waktu lama, Fadli pun menyanggupi ajakan tersebut.

Tinggalkan Balasan