Ikhtiar Mereduksi Ancaman Sosial

jabarekspres.com, PACET – Banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat belakangan ini membutuhkan kedewasaan dalam menyikapinya. Termasuk ancaman disintegrasi bangsa, kesulitan ekonomi dan derasnya arus informasi sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebabnya kata anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Jawa Barat, H. Yadi Srimulyadi, pemerintah menggenjot menggalakan sosialisasi Empat pilar kebangsaan sebagai salah satu ikhtiar untuk mereduksi berbagai macam kerawanan sosial yang akan berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat.

”Sedangkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang- Undang Dasar 1945, NKRI sebagai bentuk negara dan Bineka Tunggal Ika sebagai perekat seluruh rakyat indonesia harus tertanam dalam hati dan sanubari seluruh masyarakat dan menjadi kesadaran bersama,” ungkap anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Jawa Barat, H. Yadi Srimulyadi dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Desa Cikawao Kecamatan Pacet, Selasa (25/7).

Menurut H. Yadi Srimulyadi, pemerintah berkewajiban untuk terus mensosialisasikan hal ini dan tidak cukup hanya oleh anggota MPR saja, tetapi setiap peserta yang hadir berkewajiban untuk menularkan pemahaman yang didapat dalam kegiatan itu kepada keluarga dan komunitas di mana mereka berada.

”Liberalisasi informasi di internet dan berbagai media sosial menjadi pintu masuk pornografi, kekerasan dan radikalisme, juga pintu masuk faham-faham yang belum tentu sejalan dengan tatanan bangsa Indonesia,” kata H. Yadi usai kegiatan itu.

Lebih lanjut Yadi menjelaskan, konten pornografi di internet dan medsos sudah pada taraf yang sangat memprihatinkan. Anak kecil dan remaja yang belum punya pemikiran yang matang bahkan bisa dengan mudah mengaksesnya. ”Masyarakat harus punya benteng pemahaman yang kuat terlebih lagi para orangtua juga harus melek IT dan tidak bosan-bosan memberikan edukasi dan pemahaman serta pengawasan terhadap anak-anaknya,” jelasnya.

Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, petani dan pemuda ini dihadiri oleh sekitar 150 orang berlangsung dengan cukup meriah dan interaktif. (yul/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan