Ikan Sidat Akan di Budidayakan Masal

jabarekspres.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengaku akan meningkatkan budidaya Ikan Sidat di Jawa Barat. Sebab, ikan yang fisiknya menyerupai belut tersebut memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.

Di Jepang, ikan bernama latin Anguilliformes termasuk makanan mahal. Masyarakat negeri matahari terbit biasa menyebut Sidat sebagai Unagi. Hal yang membuat Ikan Sidat harganya mahal diantaranya adalah karena kandungan gizi yang sangat tinggi serta lezat.

Aher sapaan Ahmad Heryawan menuturkan, sayangnya hanya sedikit saja masyarakat yang tahu jika Ikan Sidat bernilai ekonomis tinggi. Bahkan, karena ketidaktahuannya, banyak orang di pesisir selatan Jawa Barat memanfaatkannya sebagai rempeyek.

“Orang tidak tahu ini ada ikan mahal, ditemukan di Sulawesi dan Jabar Selatan, Ikan Sidat ini dijadikan rempeyek atau gorengan, orang Jepang heran, padahal ini ikan mahal,” ujar Aher usai melakukan Audiensi dengan Profesor Ahli Sidat dari Jepang, Naohiko Hori di Gedung Pakuan, kemarin (11/12).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Jepang agar pengelolaan Ikan Sidat bisa lebih masif. Pasalnya, saat ini pembudidaya Ikan Sidat di Jabar lebih banyak menjual bibitnya ke daerah lain, dibandingkan dikembangkan sendiri hingga siap makan.

“Banyak yang menjual bibit Sidat ke Banyuwangi. Tapi hal ini berisiko tinggi terhadap kematian Ikan Sidat karena jarak distribusi yang cukup jauh, tentunya akan mengurangi nilai ekonomisnya,” kata dia.

Ia memaparkan, harga bibit Ikan Sidat di Indonesia sebesar Rp300-400 ribu per kilogram. Tetapi jika sudah diekspor, harga bibit tersebut mampu mencapai Rp7,5 juta per kilogram, sementara jika Ikan Sidat dalam bentuk siap makan harganya Rp 1 juta per kilogram.

“Di Jepang harganya mahal dan kita bisa meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya pembudidaya Ikan Sidat,”kata Aher.

Disamping itu, Ikan Sidat hanya mampu hidup di air yang sangat bersih. Makanya, kehadiran ikan ini bisa menjadi indikator kejernihan suatu air. Sebab, sidat sangat membutuhkan kadar oksigen tinggi, mereka menyukai tempat nyaman seperti di bawah air terjun atau waduk.

Tinggalkan Balasan