Humas Pemprov Akan Ikuti JIPO Award

jabarekspres.com, BANDUNG – The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi (JIPO) terus menggencarkan sosialisasi Jabar Innovation Award. Sebuah kompetisi inovasi pelayanan publik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.

Apresiasi perdana datang dari Bagian Humas Pemprov Jawa Barat. Kabag Humas Ade Sukalsah menyatakan langsung tertarik mengikuti kompetisi tersebut. ”Saya akan mencoba menjadi yang pertama mendaftar lomba ini,” kata Ade penuh antusias kepada Direktur Eksekutif JIPO Suhendrik dan Manajer Jabar Innovation Award JIPO Andy Rusnandy.

Ade mengungkapkan, pihaknya sudah memiliki inovasi yang akan diajukan kepada panitia. Inovasi ini sudah diterapkan dan manfaatnya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat. Bahkan, dia menyebut inovasinya ini belum dimiliki di bagian humas daerah lain. ”Sepertinya, baru kami yang memiliki inovasi seperti ini. Di tempat lain tidak ada,” ujarnya.

Ade mengakui, inovasi yang diciptakan tidak berbasis aplikasi. Dia meyakini jika sebuah inovasi tercipta tak melulu mengandalkan aplikasi. Pihaknya justru menitikberatkan pada nilai kemanfaatan dari inovasi tersebut. ”Output inovasi kami ini konkret,” tegasnya.

Untuk mengikuti awarding, Ade sudah memerintahkan stafnya untuk merancang kemasan proposal yang bisa menarik perhatian tim juri. Termasuk memilih nama inovasi yang unik, kreatif, familiar, dan mudah diingat.

Sementara itu, dalam sosialisasinya, Manager Jabar Innovation Award Andy Rusnandy menegaskan, proposal yang eye cathing mampu menghipnotis juri untuk membaca lebih lanjut. Penamaan inovasi juga merupakan hal dasar yang sangat penting. ”Deskripsi dalam proposal sangat menentukan,” katanya.

Andy menjelaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) kerap dihadapkan pada kalimat baku yang tertera pada peraturan perundang-udangan. Kalimat baku itulah yang dinilai tidak menarik perhatian tim juri untuk membaca lebih lanjut proposal yang diajukan.

”Semisal dalam latar belakang proposal inovasi, OPD sudah menyebutkan dasar aturan A, aturan B, dan lainnya. Atau penamaan inovasi yang standar saja,” ungkapnya.

Tim juri, kata Andy, menerima banyak proposal. Mereka membaca proposal tersebut satu per satu. Jika ingin menarik perhatian juri, tentu kalimat demi kalimat dalam proposal harus diperhatikan. ”Kalau dalam bab pendahuluan saja sudah tidak menarik, ya bisa-bisa proposalnya langsung disimpan. Tidak dibaca,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan