Hiswana Baru Percaya Gas Langka

jabarekspres.com, CIMAHI – Adanya kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 Kilogram (kg) membuat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi melakukan pengecekan langsung kelapangan untuk membuktikan kebenerannya.

Pengecekan dilakukan bersama Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian ini, mendatangi pangkalan penjualan gas di Jalan Vaneli dan Jalan Kamarung Kelurahan Citeureup.

Humas Hiswana Migas Bandung – Sumedang Rully Kharisma mengatakan, dari hasil pantauan tersebut di dua titik pertama memperlihatkan distribusi elpiji 3 kg terbilang masih lancar.

Seperti daerah Citeureup dari 100 tabung pengiriman, masih ada sisa stok sampai besok sekitar 28 tabung dan di Kamarung masih sisa 10 sampai 12 tabung.

Sedangkan di Kelurahan Leuwigajah, berdasarkan hasil pemeriksaan gas dalam kondisi kosong di berbagai agen penjual. Kondisi ini menjadi catatan untuk segera dilakukan penelusuran.

” Ini info dari tingkat warung pengecer tidak bisa dijadikan standar, sehingga perlu ditindaklanjuti dengan pengecekan data ke pangkalan,” jelas Rully ketika ditemui di lokasi kemarin (12/12)

Dirinya mengatakan, terjadinya kelangkaan gas 3 kg ini perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sebab, berdasarkan informasi dari pemerintah stok Gas 3 kg aman. Namun, pada kenyataannya terjadi kelangkaan.

Disinggung apakah adanya dugaan penimbunan Rully menampik terjadinya spekulan. Sebab untuk gas elpiji sangat kecil kemungkinan di timbun. Terlebih, tabung sangat sulit disembunyikan.

“Kalau menimbun harus punya tabung yang banyak sekali. Warung menimbun dampaknya juga kecil karena maksimal paling 10-20 tabung,” katanya.

Dengan dilakukannya sidak ini, Rully berharap pihaknya segera menemukan permasalahan terkait kelangkaan gas subsidi di wilayah Cimahi ini.

“Pasokan hingga akhir tahun sebetulnya ditambah hingga 200-300 persen sehingga idealnya memenuhi kebutuhan,” ujarnya.

Dirinya mengaku heran kenapa gas bisa langka, sebab, yang bisa dijadikan patokan bagi Hiswana migas adalah pengecekan dipangkalan. Untuk itu, pihaknya akan mencari yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan gas si melon dipasaran ini.

“Biasanya kalau dipangkalan stok gas yang diberikan minimal 50 sampai 250 tabung gas perhari,” pungkasnya. (ziz/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan