Harga Kepokmas Masih Stabil

BANDUNG – Sejumlah harga kebutuhan pokok jelang Natal dan pergantian tahun 2017 ke 2018, mulai naik. Meskipun selisih kenaikannya tidak terlalu besar dan masih relative normal.

Daging ayam sebelumnya dijual Rp 30 ribu kini berada di posisi Rp 34 ribum telur dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 24-25 ribu perkilogramnya. Selain itu beras dari Rp 93 ribu menjadi Rp105 ribu dan cabai merah dari Rp 30 ribu, naik Rp 5 ribu.

Sebelumnya kepada wartawan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Hening Widiatmoko menilai wajar adanya kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok jelang perayaan Natal dan tahun baru 2018. ”Menjelang hari besar nasional itu lumrah kalau ada tren peningkatan permintaan dan harga,” ujarnya.

Dia menyebutkan jika kenaikan pada saat hari besar itu, lantaran adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat. ”Berbeda jika dibandingkan hari-hari biasa atau libur nasional. Akan tetapi, saat perayaan Natal, permintaan kebutuhan pokok tidak akan sebesar saat Idul Fitri. Sehingga, kenaikan harga diprediksi tidak akan terlalu melonjak tajam,” sambungnya.

Bahkan dia memprediksi, jika sejumlah harga kebutuhan pokok itu akan relative aman. Meski ada yang mengalami kenaikan, namun dengan adanya stok yang memadai kenaikan tidak akan bertahan lama.

Tak hanya di Kota Bandung, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Purwakarta pun mengalami kenaikan. Kenaikannya mencapai Rp 7 ribu perkilogram. ”Sejak dua hari terakhir ini harga daging ayam memang naik,” ujar Ayong, 55, salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Citeko, Plered Purwakarta, kemarin (18/12).

Padahal kata dia, sebelumnya harga daging ayam berkisar Rp28 ribu perkilogram. Saat ini kata dia, harga daging ayam naik menjadi Rp 35 ribu perkilogram. Diperkirakan harga daging ini akan terus mengalami kenaikan hingga tahun baru mendatang.

Kenaikan harga daging tersebut memang biasa terjadi menjelang tahun baru. Bahkan pada momen menjelang tahun baru satu tahun lalu, harga daging ayam menembus Rp40 ribu per kilogram. ”Harga daging naik karena harga dari penyuplai barang juga naik sehingga kami terpaksa menaikan harga eceran,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan