H. Yadi Srimulyadi Gelar RDP Bertema Kebhinekaan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Anggota Komisi IV MPR RI dari fraksi PDI Perjuangan H. Yadi Srimulyadi menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama warga Desa Cibodas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/2). RDP tersebut untuk penegasan Bhineka Tunggal Ika sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

H. Yadi Srimulyadi Anggota MPR RI Fraksi PDIP
H. Yadi Srimulyadi
Anggota MPR RI Fraksi PDIP

”Bhinneka Tunggal Ika, berasal dari bahasa sangsakerta yang secara harfiah memiliki makna Berbeda beda tapi tetap satu. Kalimat tersebut sudah disampaikan kepada masyarakat bahkan semenjak duduk di bangku sekolah dasar,” kata Yadi.

Menurutnya, Bhineka Tunggal Ika (bersama Pancasila) adalah ”mantra sakti” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia adalah ideologi yang menjadi spirit survivalitas kesatuan Indonesia hingga saat ini.

”Begitu sulit membayangkan Indonesia, dengan fakta prularitas dan multikulturalitasnya mampu mempertahankan eksistensinya sebagai negara kesatuan,” ucap Yadi.

Bahkan, lanjut Yadi, beberapa kalangan mengatakan bahwa hanya Indonesia yang mampu mempertahakan kesatuannya di tengah keragaman yang begitu besar. Adapun filosofi dari Bhinneka Tunggal Ika tak lain bahwa Bangsa Indonesia hidup dengan berbagai macam perbedaan baik dari segi geografis, suku, agama, ras dan lain sebagainya.

”Harus dimaknai bahwa meskipun kita hidup dalam keberagaman, hidup dalam berbagai perbedaan, tetapi kita adalah bangsa yang satu, hidup dalam negara yang satu yakni bangsa dan negara Indonesia,” tutur Yadi.

Yadi juga menjelaskan, dengan keanekaragaman itu, ada satu potensi yang tersembunyi di dalam kehidupan bangsa, yakni potensi konflik. Potensi ini, katanya jika tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan ekses yang tidak baik bagi kesatuan dan persatuan bangsa, artinya ”Tunggal Ika” akan tercabik-cabik dari akarnya.

”Upaya pengelolaan konflik untuk menjaga harmoni bangsa. Dalam perjalanan bangsa ini, sejatinya menjadi tanggung jawab bersama yaitu tanggung jawab bangsa dan negara,” jelasnya.

Dia pun mengungkapkan, Bangsa Indonesia harus tetap memegang teguh akan arti pentingnya hidup berdampingan dengan siapapun. Sebab, negara sebagai pemegang kendali, telah pula membuat pondasi sebagai perekat dari Bhinneka Tunggal Ika itu yakni Pancasila.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan