Guru Honorer Belum Terima Gaji

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pasca pengelolaan SMA/SMK oleh Pemprov Jawa Barat, para guru honorer atau tenaga kerja kontrak (TKK) SMA/SMK di Kabupaten Bandung Barat belum menerima honor. Sebab, saat ini Pemprov masih melakukan verifikasi bagi para guru honorer tersebut.

Kepala SMAN 1 Cililin, Suhendiana menyatakan, honor akan mulai diterima pada Februari 2017 ini. ”Honor guru TKK belum cair sampai saat ini. Informasi yang saya terima, pihak pemprov tengah melakukan pendataan terlebih dahulu,” kata Suhendiana kepada wartawan di Cililin kemarin (9/2).

Menurut Suhendiana, guru honor di sekolahnya saat ini berjumlah 15 orang. Mereka akan mendapatkan honor sebesar Rp 75 ribu/jam bergantung pada banyaknya jam mengajar. ”Harapan kami memang honor bisa secepatnya dicairkan. Karena memang guru ini membutuhkan honor tersebut,” terangnya.

Terpisah, Bupati Bandung Barat Abubakar didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan KBB Imam Santosa menuturkan, guru honorer SMA/SMK kini ditangani Dinas Pendidikan Jabar. Sementara, guru PNS di bawah kewenangan Badan Kepegawaian Daerah Jabar. ”Mulai tahun ini, guru SMA/SMK sudah diserahkan ke provinsi. Jadi, segala urusan rumah tangganyapun dikelola oleh provinsi,” ujarnya.

Sebelum diserahkan ke provinsi, guru honorer mendapatkan insentif sebesar Rp 500 ribu per tahun. Dana itu berasal dari Bantuan Operasional sekolah.

Abubakar mengatakan, meski kewenangan SMA/SMK sudah diserahkan ke provinsi, Pemkab tidak sepenuhnya lepas tangan. Bantuan beasiswa untuk para siswa dari keluarga tidak mampu tetap akan diberikan.

”Tahun ini, kami siapkan beasiswa Rp10 miliar untuk para siswa SMA/SMK. Itu diputuskan setelah melalui perdebatan panjang dengan jajaran DPRD. Alhamdulillah, beasiswa masih berlanjut,” katanya.

Beasiswa tersebut, menurut dia, terdiri atas beasiswa untuk lulusan SMA/SMK berprestasi dari keluarga tidak mampu sebesar Rp 6,4 miliar. Sementara Rp 3,6 miliar sisanya untuk para siswa SMA/SMK yang belum lulus. ”Siswa yang akan mendapatkan beasiswa tentu melalui seleksi ketat. Agar penyaluran beasiswa bisa tepat sasaran,” tandasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan