Gandeng Polisi Awasi PPDB

jabarekspres.com, CIMAHI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi akan menjalin kerjasama dengan Polres Cimahi. Hal ini dilakukan untuk memperkecil upaya praktik pungutan liar (pungli) di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK 2017.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Didik Suratno Nugrahawan mengatakan, pengawasan akan dilakukan secara berjenjang dengan teknis pengawasan secara bersama. ”Pengawasannya sekarang dari dinas mengawasi sekolah, kemudian dari sekolah juga nanti akan membuat tim pengawasan internal untuk mengawasi panitia PPDB,” kata Didik kepada Jabar Ekspres di Kompleks Perkantoran, Kota Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, kemarin (12/5).

Untuk menghindari kecurangan, selain melakukan pengawasan, Dikdik juga mengimbau agar para orang tua siswa tidak memaksakan anaknya masuk ke sekolah yang diharapkan. Acuannya, kemampuan nilai anak.

Dia juga meminta agar masyarakat mau melaporkan jika ada pihak sekolah atau panitia yang meminta uang bangku atau uang bangunan.

”Kecuali SMA dan SMK serta sekolah swasta. untuk sekolah sekarang semuanya gratis, tidak ada lagi uang bangku atau uang bangunan dan lain sebagainya,” katanya.

Namun demikian, setiap sekolah bisa meminta uang kepada orang tua siswa namun sifatnya sumbangan yang artinya tidak mengikat dan mematok besaran angkanya. ”Memang ada regulasinya, tapi sumbangan itu harus sesuai dengan kesempatakan komite, jangan sampai diputuskan sendiri, pihak sekolah harus bisa memahami jika ada orang siswa yang tidak mampu,” katanya.

Selain itu, jika ada sumbangan yang diminta, sebaiknya  pihak sekolah dan komite orang tua siswa harus sepakat pada jumlah besarannya. Jangan sampai ada yang merasa keberatan dan akan menjadikan celah untuk praktik pungutan liar. ”Kalau misalkan ada yang terbukti atau tertangkap tim saber pungli, risiko ya ditanggung sendiri,” ucapnya.

Terkait proses PPDB, Dikdik mengaku, saat ini baru sampai tingkat pembahasan. Teknisnya, masih menggodok ketentuan-ketentuan sebagai syarat dalam penerimaannya. Namun demikian, dia berharap, untuk tahun ini para pelajar bisa 100 persen melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya.

”Untuk kuota jalur penerimaan masih kita kaji dan akan kita godok. Dengan begitu, bisa menentukan berapa persen untuk jalur akademis dan berapa persen untuk non-akademis serta jalur prestasi,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan