Gagal Casting, tapi Malah Bikin Silento Kepincut

Boleh jadi belum banyak yang kenal Elisakh Hagia. Penyanyi sembilan tahun itu belum sekali pun muncul di layar televisi. Namun, dalam waktu dekat dia terbang ke Amerika Serikat untuk memulai karir sebagai penyanyi profesional.

SAHRUL YUNIZAR, Jakarta

LAHIR di Jakarta, 23 Januari 2008, Elisakh Hagia tumbuh sebagai anak yang aktif dan kritis. Dia tidak segan mengungkapkan setiap unek-unek dalam benaknya. Demikian pula ide kreatif dalam kepalanya.

Hal itu tampak ketika Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) berjumpa gadis kecil yang akrab dipanggil Els tersebut Selasa (14/2). Dia tidak segan menyanggah ketika mamanya, Elsabakh, keliru berucap. ”Bukan itu, Ma,” ujarnya. Sejurus kemudian, dia berkata,”Mau sendiri aja.”

Sanggahan tersebut disampaikan saat Elsabakh menceritakan masa kecil Els ketika putri semata wayangnya itu tinggal dan bersekolah di Jogjakarta. Els sempat berubah menjadi tertutup. Dia enggan berkomunikasi dengan orang lain. Apalagi yang tidak dikenalnya. Perubahan itu terjadi lantaran dia bingung setelah mendapat pertanyaan soal cita-cita dari gurunya.

”Elisakh, apa cita-cita kamu?” ucap Els menirukan pertanyaan gurunya kala itu. Mendengar pertanyaan tersebut, Els cepat menjawab: penyanyi.

Sejak lama dia memang bercita-cita ingin menjadi penyanyi. Dia ingin seperti idolanya, Jessie J dan Bruno Mars. Namun, jawaban Els dianggap keliru oleh gurunya hingga terjadi perdebatan dan membuat Els menyerah. ”Jawabanku dianggap bukan pekerjaan,” ungkap Els.

Sejak saat itu, muncul pertanyaan dalam benaknya. Apakah punya cita-cita menjadi penyanyi adalah salah? Pertanyaan itu lama berputar di kepalanya. Sampai membuat dirinya enggan berbicara dengan orang lain.

Perubahan sikap Els itu direspons cepat oleh mamanya. Di samping memberikan pengertian, dia memutuskan untuk membawa Els pindah ke Jakarta. Kemudian menyekolahkan pemilik akun Instagram @elisakhagia itu ke sekolah yang lebih apresiatif terhadap minat dan bakat murid.

Kepindahan Els ke Jakarta membuat Elsabakh lebih leluasa memantau perkembangan putrinya itu. Keinginan Els menjadi penyanyi pun didukung penuh mama-papanya.

Namun, sejak awal Elsabakh meminta Els tidak setengah-setengah. ”Karena Mama orangnya nggak bisa setengah-setengah kalau berkarya,” kata Elsabakh mengulang pembicaraan dengan putrinya.

Tinggalkan Balasan