Flyover Padasuka Tak Akan Dilanjutkan

jabarekspres.com, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi hingga sekarang belum bisa memastikan kapan pembangunan flayover Padasuka akan dilanjutkan. Hal itu terlihat dari sejumlah matrial yang dibiarkan sehingga banyak yang hilang.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cimahi, Ainul Yakin, mengatakan, tersendatnya pembangunan itu dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya larangan dari PT. KAI terkait adanya aktifitas di sekitar rel kereta api. Karena saat itu memasuki masa libur natal dan tahun baru. Alasan lainnya, posisi jembatan dibangun tepat berada diatas perlintasan kereta api.

“Jadi pembangunan flyover ini saat itu kita hentikan dulu sementara. Sambil hingga menunggu keputusan dilanjutkannya kembali flyover ini ,” kata Ainul saat melakukan pantauan di flyover Padasuka, kemarin.

Menurutnya, anggaran untuk pembangunan lanjutan yang mencapai sekitar Rp 3 miliar. Hal itu tergantung cepat atau tidaknya pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 nanti.

“Makanya saya tegaskan, belum bisa dipastikan akapn waktunya. Tapi, kalau masih memungkinkan dilaksanakan diperubahan anggaran, tentunya akan kita laksanakan. Apalagi ini untuk kepentingan bersama sebab pembangunan flyover ini untuk mengurai kemacetan yang terjadi selama ini,” tuturnya.

Untuk sementara ini, kata Ainul, pembangaunan flyover hanya dilakukan penguatan terhadap kontruksinya saja. Yakni dengan memasang girder, bearing pad, diafragma dan plat injak, serta tembok penahan tanah. Anggaran penguatan kontruksi mencapai Rp 200 juta maksimal dari APBD murni 2018.

Untuk angggaran keseluruhan pembangunan flyover Padasuka, Rp 17 miliar. Sudah digunakan Rp 14 miliar. Sementara sisanya Rp 3 miliar. “Tentunya kami juga ingin pembangunan ini segera selesai,” tandasnya.

Sementara itu, sejumlah warga di lokasi pembangunan flyover Padasuka Kota Cimahi merasa terganggu oleh debu yang dihasilkan dari lokasi pembangunan tersebut.

Pembangunan yang direncanakan rampung pada Desember 2016 itu hingga saat ini tak kunjung selesai. Bahkan, Tembok Penahan Tanah (TPT) jembatan layang itu sempat mengalami longsor setinggi 13 meter pada April 2017.

“Udah lama ga beres-beres, debunya kalau kena angin bertebaran kemana-mana. Ini kan menimbulkan penyekit bagi kami. Gak bener juga tuh pemerintahnya,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya, di lokasi pembangunan flyover Jalan Pondok Dustira, kemarin (17/7).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan