FEWEAS Diklaim Aplikasi Risiko Banjir Citarum

jabarekspres.com, BANDUNG – Palang Merah Indonesia (PMI) dan PT Zurich Insurance Indonesia menggandeng Tim Riset ITB meluncurkan aplikasi yang dinamai FEWEAS (Floody Early Warning and Early Action System) yang diklaim sebagai sistem peringatan dini yang mumpuni untuk mengurangi risiko banjir Sungai Citarum.

Mekanisme pemanfaatan, nantinya FEWEAS untuk mitigasi risiko banjir bagi masyarakat yang bermukim di wilayah Daerah Aliran Sungai Citarum ini akan menggandeng Perum Jasa Tirta 2, BBWS, BPBD Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Nantinya keempat institusi pemerintah ini dan non pemerintah ini akan saling bahu membahu untuk mengelola pemanfaatan dari FEWEAS ini,” tutur Head of Delegation for the IFRC Country Cluster Support Team in Indonesia, Giorgio Ferraio.

Ditempat yang sama, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Soemarsono mengatakan, mengingat bencana banjir menimbulkan banyak dampak terhadap masyarakat baik itu  menyebabkan masalah kesehatan, kerusakan jalur transportasi dan infrastruktur lainnya,  serta berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat terdampak banjir juga masalah turunan lainnya.

“Sehingga, untuk itu penanggulangan risiko-risiko kerugian atau dampak dari banjir ini tidak dapat dilihat sektoral tetapi harus melibatkan banyak pihak. Maka Kita berkejasama dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan FEWEAS ini,” katanya.

Melalui hadirnya FEWEAS ini tambah Soemarsono, diharapkan aplikasi ini sebagai salah satu solusi yang inovatif, yang tentunya dapat membantu masyarakat terhadap bencana banjir terutama bagi warga sekitar DAS Citarum.

Selain itu tambah Soemarsono, sebagai sungai terpanjang di Jawa Barat, Sungai Citarum dinilai sangat strategis dalam mendukung aktifitas masyarakat terutama warga sekitar DAS Citarum. Namun demikian, seiring pemanfaatannya yang masif tanpa dibarengi oleh pelestariannya atau menjaganya. Seperti pemanfaatan lahan untuk pertanian, pembangunan perumahan warga sehingga menambah risiko terdampak banjir yang cukup tingi, terutamanya dikala turun hujan.

“Maka dari itu dengan FEWEAS generasi kedua setelah yang di Solo ini, diharapkan menjadi alat pendukung kesiapsiagaan PMI dan instansi terkait untuk mengatasi banjir, terutama mengurangi segala macam risiko dari banjir Citarum ini,” ujarnya.

Sedangkan Wirahadi Suryana, Corporate dan Commercial Director PT Zurich Insurance Indonesia menambahkan, mengingat bencana banjir berdampak pada bannyak kerugian salah satunya ekonomi dan sosial. Maka, sangat penting solusi tepat untuk menanggulanginya salah satunya dengan hadirnya mitigasi FEWEAS ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan