Fenomena Bunuh Diri Harus Ada Solusi

jabarekspres.com, BANDUNG – Maraknya permasalahan sosial seperti kejadia bunuh diri membuat Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan merasa sangat prihatin.

Dirinya menilai, terjadinya berbagai kasus bunuh diri yang sempat menghebohkan warga kota Bandung aharus menjadi perhatian serius semua pihak baik itu pemerintah maupun perhatian dari keluarga.

Menurutnya, saat ini fenomena bunuh diri bukan saja dilakukan oleh dewasa tetapi ada juga yang dilakukan anak-anak.Sehingga, masalah ini harus diketehui akar permasalahannya.

Netty menuturkan, seorang anak merupakan produk keluarga selalu memiliki keinginan dan pilihan.Sehingga seorang anak jangan dilepaskan dari pola pengasuhan seperti, interaksi dan komunikasi dalam keluarga.

“Kalau pola ini dilakukan dengan baik, adanya kehangatan, keterbukaan dan kebersamaan maka setiap masalah yang dihadapi anak pasti akan diketahui orangtua,”kata Netty.

Dirinya memaparkan, ada jenis orangtua yang tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengasuhan sehingga membuat anak menjadi introvert atau minder dan malu.

Melihat kondisi ini. Seharusnya anak dalam keluarga tidak boleh ada sekat. Masalahnya anak-anak introvert ini cenderung mendapatkan orangtua yang tidak peduli dan empati apa yang dialami anak.

“Sehingga ketika anak mengalami masalah dan merasa tidak ada jalan keluar, merasa sendirian dan akhirnya pilihan-pilihan yang diambil merugikan diri sendiri,” tegasnya.

Netty mengingatkan untuk diperkenalkannya social awarness.Sehingga, masyarakat harus dapat mengidentifikasi anak yang mengalami depresi dan masalah berada sekolah atau ditengah lingkungan masyarakat.

“Jadi Komunikasi dengan meluangkan waktu untuk anak di dalam keluarga itu penting,”pungkas Netty (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan