Entang Membagi Karya Seni Antara Indonesia dan Amerika

Bagi perupa Entang Wiharso, studio adalah ruang kreasi untuk membentang­kan ide-ide. Studio juga bagaikan labora­torium bagi ilmuwan untuk melahirkan karya-karya yang jujur. Setelah dari studio Nasirun, wartawan Jawa Pos JANESTI PRI­YANDINI mengunjungi Black Goat Studios milik Entang.


 

KETIKA tulisan ini diturunkan, Entang Wiharso, 50, sedang tidak berada di Indonesia. Seniman kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu tengah menunggui pameran tunggalnya di Marc Straus Gallery, New York, Amerika Serikat. Dalam pameran bertajuk Promising Land tersebut, Entang membawa 10 karya terbaru.

’’Karyanya sudah saya kirim 1,5 bulan yang lalu,’’ tutur Entang ketika saya temui di studionya sehari sebelum berangkat ke New York, Selasa (21/3).

Studio Entang dibangun di tengah persawahan Desa Carikan, Taman Martani, Kalasan, Sleman, Jogjakarta. Letaknya di belakang rumah utama yang jadi tempat tinggal Entang, istri, dan dua anaknya. Rumah dan studio itu dihubungkan oleh taman.

Bangunan studio Entang lebih panjang daripada hunian utama. Studio itu dibagi dua. Yang depan untuk melukis, sedangkan yang belakang untuk melahirkan karya instalasi, patung atau tiga dimensi, yang membutuhkan ruangan lebih luas.

Saya dijamu Entang di studio depan, bersama segelas air putih dingin dan sepiring buah-buahan. Kami duduk di kursi dikelilingi karya-karya suami Christine Cocca itu. Ada karya yang sudah jadi dan ada yang belum rampung. Ada pula beberapa karya yang baru datang dari STPI Creative Workshop & Gallery Singapura. ’’Saya kan residency di sana. Saya minta beberapa karya untuk koleksi,’’ terangnya.

Di ruangan itu juga terdapat seperangkat drum Pearl. ’’Anak saya yang biasa main. Saya cuma ala kadarnya,’’ jawabnya.

Studio tersebut dibangun seniman yang sudah memamerkan karyanya keliling dunia itu pada 1998. ’’Bangunnya juga pelan-pelan. Studio dulu, baru rumah,’’ ucapnya.

Tak hanya di Jogjakarta, Entang juga punya rumah dan studio di Rhode Island, AS, dengan nama yang sama. Istri Entang adalah seorang kurator dan konservator seni asal Rhode Island. Jadi, mereka sering tinggal di dua tempat itu.

Tinggalkan Balasan