jabarekspres.com, SUMUR BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima anugerah sebagai tokoh Budaya Nusantara dari Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Republik Indonesia pada acara Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean ke-3 tahun 2017 di Grand Hotel Preanger Kota Bandung, baru baru ini.
FSKN menganugerahkan Emil –sapaan Ridwan Kamil- atas jasa dan dedikasinya kepada bangsa dan negara dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan sebagai Nusantara. Penganugerahan diberikan oleh Ketua Umum FSKN Sultan Arief, Kesultanan Deli Sumut Datuk Sri Adil Fredy Haberman dan Kesutanan Kutai Kartanegara Adji Pangeran Hari Gondo Prawiro.
Selain menerima anugerah budaya, Emil pun mendapatkan Lencana dari Kerajaan Sekalabrak. Penganugerahan tersebut diberikan kepada Emil sebagai Sultan Sekalabrak yang dipertuan ke-23.
Emil mengaku sangat bangga mendapatkan penghargaan dari FSKN. ”Sebagai pemimpin mendapat penghargaan itu hanya sebagai bonus saja, bukan target. Saya memimpin Kota Bandung untuk menyejahterakan dan selalu memberikan kebaikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Emil menambahkan, dalam hal kebersamaan berbangsa dan bernegara, Indonesia itu Harus bersatu. Dalam FSKN ini ada 150 kerajaan yang sebelum kemerdekaan maupun penjajahan Belanda sudah eksis bisa memberikan suara dalam hal adat, budaya maupun politik.
”Maka dari itu jika suara bersatu dalam NKRI maka negara pun akan berkembang dan maju dengan baik,” ujarnya.
Lanjutnya, Bandung ini sebagai kota solidaritas Asia Afrika yang mempunyai peranan juga untuk menyatukan hal hal yang baik termasuk ada keinginan agar kegiatan musyawarah Nasional dilaksanakan di Bandung.
”Bandung sendiri tidak punya Keraton, tapi sebagai kota sejarah tentunya kita menjadi kehormatan untuk memberikan semangat kepada para raja, ratu atau sultan ini,” jelasnya.
Emil berharap, untuk Indonesia yang lebih baik warga harus menjaga Adat istiadat yang kita miliki. ”Mudah mudahan apa yang kita punya harus dilestarikan sebaik mungkin. Insya Allah negara Indonesia akan maju sejalan dengan perkembangan zaman,” pungkasnya. (rls/fik)