Emil Minta Bebas Memilih

jabarekspres.com, Bandung – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta kepada semua partai pendukung untuk memberikan kebebasan dalam menentukan calon wakil gubernur (Cawagub). Meski dia sendiri mengaku tetap menghormati keinginan partai masing-masing.

”Saya mengharapkannya begitu yah. Tapi saya harus mendengarkan langsung dari semua partai,” kata Emil sapaan Ridwan Kamil di Bandung, kemarin (13/11).

Dikatakan Emil, partai yang memberikan kebebasan kepada dirinya dalam menentukan cawagub untuk Pilgub Jawa Barat sampai saat ini hanya Partai Nasdem.  Sisanya, semangat untuk mendorong kader masing-masing sebagai wakil karena merasa berperan untuk meloloskan Emil untuk syarat mencalon.

”Itu kan baru saya dengar dari Partai Nasdem. Memang Nasdem yang membebaskan pilihan,” kata dia.

Alasan dirinya menginginkan kebebasan dalam menentukan wakil, kata dia, agar nantinya tercipta komunikasi yang baik antara dirinya dengan wakil yang dia pilih dalam menjalankan roda pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Namun, dia berkilah, wakil yang disodorkan oleh partai saat ini tidak kompeten.

”Saya ingin mendapatkan pasangan yang chemistry-nya baik. Sehingga lima tahun akan tenang produktif dalam membangun Jawa Barat,” urainya.

Dalam menentukan wakilnya nanti, Emil memastikan tidak akan terlalu melihat latar belakang wakilnya tersebut. Sebab, yang terpenting adalah wakilnya memiliki elektabilitas. Di antaranya dicintai serta mendapat penerimaan dari masyarakat.

”Gak usah pilih-pilih‎ yang penting masyarakat menerima. Salah satu ukurannya harus disurvei yah. Apabila responnya baik, berarti masyarakat menyukai, itu penting faktor elektabilitas dari masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, pernyataan Ridwan Kamil kembali juga mengundang kecaman kader arus bawah dari Partai Golkar. Hal ini terkait ucapan Emil yang menyatakan akan menjadi kader Golkar namun kemudian dibantah.

Juru bicara Forum Komunikasi Pengurus Kecamatan se-Jawa Barat Yayan Heryana mengatakan, seharusnya pria yang menjabat Wali Kota Bandung tersebut tidak memberikan harapan palsu kepada partai Golkar. Terlebih, antara Emil dan Ketua Umum Golkar Setya Novanto, diketahui bersahabat.

”Seharusnya Pak Emil tidak memberikan harapan palsu kepada kader partainya, termasuk kami yang ada di dalamnya sebagai pengurus di bawah,” ujar Yayan, kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan