Emil Luncurkan PIPPK 2017

jabarekspres.com, BANDUNG – Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kota Bandung dinilai sukses menghadirkan perubahan yang merata di masyarakat. Tidak hanya soal pembangunan infrastruktur tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

Wali Kota Bandung  Ridwan Kamil menuturkan, program PIPPK merupakan konsep yang paling benar dalam teori pembangunan apapun. Dia berpandangan bahwa pada hakikatnya, pembangunan merupakan kebersamaan, antara pemerintah, masyarakat, dan profesional.

”Kalau masih ada pola pikir di otak kita yang mengatakan perubahan hanya tanggung jawab pemerintah, saya katakan itu salah besar. Itu primitif,” ujar Ridwan dalam acara Peluncuran PIPPK Tahun 2017 di Plaza Balai Kota Bandung, kemarin (21/3).

Sebaliknya, jika masyarakat sebuah negara telah mampu turut berpartisipasi dalam urusan pembangunan negara tersebut, itulah ciri negara yang beradab. Melalui PIPPK, Ridwan yakin bahwa Kota Bandung sudah dekat dengan tujuan itu.

”Jadi semangatnya di kelurahan, kecamatan, hingga di pusat, masyarakat harus menjadi lebih pintar, lebih sejahtera, dan lebih mandiri, bisa menolong diri sendiri, bisa menyejahterakan lingkungan sendiri, dan bisa menyukseskan program dengan inisiatif sendiri,” imbuh pria lulusan University of California Amerika Serikat itu.

Emil –sapaan Ridwan Kamil- menekankan, konsep PIPPK bukanlah program politik, melainkan murni teori pembangunan. Dia menjelaskan, PIPPK merupakan konsep desentralisasi di mana kekuatan pembangunan disebarkan secara merata ke seluruh wilayah dan organisasi kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk mempercepat hadirnya perubahan.

”Perubahan itu cepat karena dibelanjakan oleh masyarakat sendiri dikerjakan oleh masyarakat sendiri, supaya merata, tidak ada satu jengkal pun RW-RW yang tidak ada sentuhan pembangunan, supaya berdaya karena masyarakat yang mengerjakan dengan kerja sama,” tuturnya.

Dia menjelaskan pencapaian PIPPK selama 2016. Sepanjang 526 ribu meter persegi jalan-jalan lingkungan diperbaiki, 762 unit rumah warga miskin yang dibedah oleh masyarakat, 335 unit MCK umum dibangun, 210 ribu meter gorong-gorong diperbaiki, 51 taman-taman baru hadir di kewilayahan, 242 gapura baru menyambut di pintu masuk jalan-jalan kecil, 2357 unit sumur resapan dibangun untuk penyerapan air tanah, 124 masjid direnovasi, dan 700an titik lampu diperbaharui.

”Baru satu tahun aja angka-angka itu luar biasa, menandakan bahwa pembangunan yang merata ini konsep yang paling baik dalam mendistribusikan uang rakyat kembali ke rakyat,” katanya.

Tinggalkan Balasan