Emil Kecewa, Banyak Proyek Trotoar Ngaret

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Pengerjaan trotoar di sejumlah titik molor membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil  kecewa. ”Saya kecewa karena pengerjaan trotoar banyak yang belum selesai. Karenanya saya sudah tegur DBMP (Dinas Bina Marga dan Pengairan, red),” ujar lelaki yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan kemarin (3/1).

Emil mengatakan, keterlambatan pengerjaan lelang ini, karena lelang yang dilakukan di tengah tahun. Karenanya, lanjut Emil, sekarang lelang akan dilakukan awal tahun.

”Jangan lagi lelang di tengah tahun, ini jadinya ya begini. Jadi, kita akan mulai lelang dari sekarang-sekarang,” tambah Emil.

Namun, lanjut Emil, untuk para kontraktor yang belum menyelesaikan pembangunan, hingga 50 hari ke depan, sebelum akhirnya di-blacklist.

”Meskipun ya mereka akan kena denda kira-kira sehari 1 per mil (1/1000),” terangnya.

Kekecewaan Rdiwan Kamil karena, jika dibandingkan pembangunan flyover Antapani dan skywalk terhitung bagus, dibandingkan kontraktor trotoar.

”Membangun trotoar yang pendek saja tidak selesai. Kan jauh pengerjaannya dengan pembangunan flyover dan skywalk,” katanya. ‎‎

Sementara, kepala DBMP Kota Bandung, Iskandar Zulkarnaen mengatakan, pengerjaan trotoar memang belum rampung 100 persen. ”Tapi pembangunan di tiap titik sudah selesai sekitar 90 persen,” terangnya.

‎Zul mengakui, banyak kendala dalam pembangunan trotoar tahun ini. Salah satunya karena curah hujan tidak terlalu tinggi, di akhir tahun.

”Selain masalah cuaca, yang menjadi kendala adalah material yang didatangkan dari Karawang, sehingga butuh waktu lebih. Karena di Bandung, tidak ada pabriknya,” jelas Zul. ‎

Belum lagi, kendala di Cisomang, yang tidak boleh dilalui mobil-mobil besar. Juga banyaknya libur nasional sehingga membuat kendala tersendiri.

Untuk proyek selanjutnya pada 2017, ada pengerjaan lanjutan dan penambahan titik trotoar baru.

Sementara anggaran, untuk sementara masih Rp 600 miliar. Angka ini lebih kecil daripada tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 800 juta. ‎”Karena ada pemangkasan sistem e-budgeting, jadi ada beberapa yang dipangkas,” tambahnya. ‎‎

Ke depan, jika di tengah tahun ada penambahan anggaran yang dibutuhkan, Zul mengatakan, akan melakukan evaluasi. Karena tidak boleh ada penambahan di tengah tahun anggaran. (pjk/JPG/fik)‎‎

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan