Emil: Jangan Mudah Terprovokasi

jabarekspres.com, BANDUNG – Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil mengajak warga Bandung untuk menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Selain itu juga dia mengatakan apa yang Indonesia dan Kota Bandung alami hingga sekarang adalah karena persatuan war­ganya yang tidak mudah di pecah belah dan diadu domba.

”Kekuatan Indonesia adalah bersatu dan susah dikalahkan dari dulu, kalo kita dipecah be­lah mudah dikalahkan, sejak jaman penjajahan seperti itu,” tegas Ridwan usai mengikuti acara Majlis Taklim Pendopo Bersama Ustadz Evie Effendi di Pendopo Wali Kota Bandung, kemarin (17/09).Kota Bandung khususnya menurut wali kota yang kerap disapa Kang Emil itu, serta Indonesia umumnya bila mudah dipecah kita akan mudah hancur bahkan hanya gara-gara perbedaan agama Rohingya pun bernasib menge­naskan. ”Kita sebagai umat Islam harus kompak danjangan mu­dah dipecah belah karena dalam Islam perbedaan itu adalah Rahmat, jangan mencari jurang dalam perbedaan tapi dicari rasa kebersamaan dalam per­bedaan tersebut,” jelas Emil.

Dia juga menambahkan sebagaimana Media Sosial (Medsos) selain bisa diguna­kan untuk memecah belah seperti marak saat ini terjadi, bisa pula digunakan sebagai suatu sarana membantu yang sangat efektif dalam hal Ke­bajikan. ”Menanggapi masa­lah Rohingya, saya melakukan dua cara, pertama gunakan kekuatan saya sebagai Wali­kota untuk memerintahkan aparatur daerah untuk meng­galang dana sumbangan di mesjid-mesjid, sekolah dan kantornya serta dengan me­minta follower menyumbang dengan target dari sehari 500 juta sampai 1,5 milyar di hari ke-2 dan di hari ke-7 ter­kumpul 4,4 milyar gabungan medsos dengan udunan dari masyarakat,” tegas Emil.

Lebih lanjut Emil menerang­kan seberapa baiknya kita dalam menjadi Manusia ada­lah seberapa besar kita bisa bermanfaat bagi sesama, manfaatkan semua yang ada untuk kebaikan baik dengan apa yang kita bisa dan dengan kemampuan yang kita punya. ”Bahagialah bila banyak mem­beri bukan harta saja berikan waktu, ilmu, tenaga, baru harta kalau memang mampu karena dari harta kita ada 2,5 persen harta untuk yang tidak mampu dan haram buat kita untuk memakannya,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan