Dewan Tanyakan Dana Operasional Si Jalak

jabarekspres.com, SOREANG – Jarang digunakan untuk menggelar even olah raga Stadion Si Jalak Harupat kondisinya kini sangat memprihatinkan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hen Hen Asep Suhendar mengaku heran, sebetulnya anggaran operas ional untuk pemeliharaan stadion tersebut ada. Namun, entah kenapa stadion itu seperti tidak terurus.

“Beberapa waktu lalu jajaran pimpinan dan anggota DPRD melakukan peninjauan di lokasi stadion si jalak terlihat tidak terawat dan sangat memprihatinkan,”kata Hen hen ketika ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Bandung kemarin (14/7)

Dirinya menyebutkan, untuk dana pemeliharaan komplek olahraga Stadion Si Jalak Harupat sudah dialokasikan sebesar Rp 1,6 miliar per tahun.Tetapi, ketika dicek kelokasi sangat tidak terawat.

Bahkan, stadion berstandar internasional tersebut saat ini tidak memiliki aliran listrik akibat diputus oleh pihak PLN. Sebab, tidak mampu membayar.

Selain itu, fasilitas lainnya yang berada di komplek yang terlihat tidak terawat adalah kolam renang. Bahkan, warna air berubah menjadi hijau akibat ditumbuhi lumut.

“Berdasarkan, keteranga pengelolaanya itu karena sirkulasi air tidak jalan akibat aliran listrik diputus,”kata dia

Kondisi taman dan lapangan juga terlihat banyak ditumbuhi rumput liar. Hal ini akibat dari alat penyiram rumput yang tidak berfungsi.Sehingga, terpaksa menggunakan mobil tangki air untuk menyiramnya.

Hen hen mengaku, tidak mengetahui berapa biaya yang dihabiskan untuk membayar listrik perbulannya. Sebab, selama ini Dewan tidak menerima laporan secara rinci masalah itu.

Kendati begitu, berdasarkan anggaran yang disediakan seharusnya cukup untuk menangani pembayaran listrik beserta gaji pegawai.

“Ini sangat memalukan, beban anggaran setiap tahun untuk operasional dan perawatan kan ada. Tapi kenapa seperti tidak terurus sampai listrik enggak kebayar,”sesal Hen hen.

Dirinya menuturkan, untuk mengetahui masalah tersebut, dewan, akan meminta klarifikasi penggunaan anggaran dari pengelola dengan memanggil secara langsung.

Untuk itu, supaya terjadi efesiensi dia mengusulkan agar

alangkah baiknya tidak terpusat disatu KWH meter seperti selama ini.Namun, KHW meter dipasanga disetiap fasilitas olahraga yang berbeda.

“Nah dengan begitu bisa terlihat rata-rata penggunaan listrik perbulannya,”kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan