Dewan Sebut Mesin Parkir Belum Maksimal

jabarekspres.com, BANDUNG – Endun Hamdun, anggota komisi B DPRD Kota Bandung menyayangkan sampai triwulan ke tiga mesin parkir yang dipasang di setiap sudut Kota Bandung belum bisa meraih hasil maksimal sesuai yang ditargetkan pemerintah.

Terang dia,  saat ini mesin parkir yang sudah diujicobakan tersebut belum maksimal dalam mencapai target yang dianggarkan DPRD. ”Sosialisasi yang dilakuakn pemkot Bandung kurang maksimal, jadi sekarang menjadi onggokan sampah,” kata Endun dengan nada kecewa, kemarin (27/9).

Lanjut dia dari hasil kajian yang dilakukan DPRD, pendapatan yang harus dicapai dengan beroperasinya typingbok atau mesin parkir bisa mencapai Rp 145 miliar pertahunnya. ”Itu kan sosialisasinya masih kurang,  tapi pemkot Bandung sudah mengalokasikan dana 80 miliar untuk membeli mesin parkir,” jelasnya.

Walau pun ada peningkatan penghasilan dari mesin parkir sekitar 20-30 persen lanjut Endun dengan terpasangnya mesin parkir harus bisa menghasilkan berlipat-lipat dari yang sekarang. ”Mesin parkir itu belum maksimal,” lanjutnya.

Disebutkan Endun dengan menggunakan sistem kartu untuk pembayaran, justru malah mempersulit  pasalnya sampai saat ini penyedia kartunya belum ada. ”Kurang efektif,  masyarakat lebih suka membayar ke juru parkir,” lanjutnya.

Dia pun berharap, agar di akhir tahun ini minimal bisa menutupi anggaran uang yang sudah dianggarkan,  karena sampai saat ini pendapatan tertinggi hanya di titik sentral seperti di pusat kota, Jalan Braga dan sekitarnya, sedangkan untuk wilayah penunjang seperti Kosambi masih belum maksimal.  “Saat ini kita belum bisa menyebutkan angka berapa karena masih tahap pengumpulan,” tuturnya. (pan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan