Dewan Datang Warga Kecewa

jabarekspres.com, CIMAHI – Adanya warga Kampung Cibodas menderita gatal-gatal yang diduga akibat dari asap pembakaran batubara sebuah pabrik membuat DPRD Kota Cimahi, akan memanggil pihak perusahaan yang berdekatan dengan pemukiman warga tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cimahi, Purwanto mengatakan pemanggilan terkait dengan dugaan pencemaran polusi dari abu pembakaran batubara yang dilakukan oleh pabrik.Sehingga, warga sekitar mengalami gangguan kesehatan berupa sesak napas, mata perih serta kulit melepuh dan gatal-gatal.

“Setelah melihat kondisi masyarakat setempat, maka pihaknya berjanji akan mencarikan jalan keluar untuk menemukan solusi,”jelas Purwanto ketika ditemui kemarin (26/7)

Menurutnya, pihaknya juga akan mengundang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk secara bersama-sama mengatasi permasalahan ini.

Purwanto memaparkan, berdasarakan keterangan yang dihimpun kejadian tersebut terjadi sudah bertahun-tahun dan puncaknya sesudah lebaran.

“Setelah kita lihat langsung, memang masyarakat banyak yang melepuh tangannya dan katanya sih ada sekitar wilayah RW 09 ,ada sekitar 20 perusahaan,”ucap dia

Sementara Taufik Hidayat (33) salah seorang warga Kampung Cibodas, berkomentar, kedatangan para anggota DPRD Cimahi, bukan merupakan solusi konkret. Sebab, kedatangan anggota dewan tersebut belum bisa memberikan atau menjajikan apa-apa.

“Keinginan kami sebagai warga, kenapa mereka gak langsung sidak aja, kan mereka juga punya kewenangan dan wakail dari rakyat kota Cimahi” katanya.

Sementara itu, mendengar adanya Informasi tersebut jajaran Satreskrim Polres Cimahi melakukan Inspeksi mendadak kepada beberapa pabrik untuk mengambil sample limbah.

Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Niko N. Adiputra, mengungkapkan, Sidak tersebut dilakukan

untuk mengambil sample pengolahan limbah batubara, uji emisi, dan pemeriksaan laporan monitoring perusahaan

Niko mengaku, pihaknya terlebih dahulu melakukan penyelidikan terhadap 12 pabrik yang ada di wilayah tersebut.Bahkan, akan diuji laboratorium

“Akan kita bandingkan hasilnya dengan laporan monitoring berkala yang dilakukan perusahaan, perbedaannya sejauh apa,” kata Niko

Selain itu, pihaknya juga mengambil sample debu Batubara yang berada di atap rumah warga dan akan dicocokkan dengan hasil pengujian emisi pembuangan batubara dari pabrik-pabrik di sekitar rumah warga.

“Hasil dari laboratorium nanti akan menentukan tingkat kecocokan partikel.debu batubara itu, akan mengarah ke perusahaan yang mana,”kata dia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan