Desa Girimukti Masih Butuh Listrik

jabarekspres.com, CIPONGKOR – Meskipun masyarakat Desa Girimukti hidup berdampingan dengan Pembangkit Listri Tenaga Air Saguling, ternyata sebanyak 450 keluarga didesa tersebut masih belum teraliri listrik.

Kepala Desanya Asep Sugilar mengatakan, belum adanya listrik bagi warganya dialami sudah sejak lama. Bahkan pada 2015 berdasarkan data yang dimilikinya ada 600 kepla keluarga yang rumahnya masih menggunakan lilin.

“Yan saya waktu itu sangat khawatir, akhirnya saya memberanaikan untuk mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi Jabar tapi hanya dapat 150 rumah,”jelas Asep ketika ditemui kemarin (26/10)

Asep mengaku, batuan yang didapat dari provinsi Jabar melalui proses yang panjang. Sebab, dari jumlah tersebut masih harus diberikan secara bertahap. Sampai akhirnya 150 keluarga bisa merasakan sinar dari cahaya listrik.

Kendati begitu, pihaknya masih ingin memperjuangkan 450 unit rumah yang belum kebagian penerangan listrik tersebut ke pemerintah setempat atau pihak PT Indonesia Power untuk sedkit memberikan listrik kepada warganya.

“Jujur saja saya merasa kasiannya sama anak-anak sekolah, bagaimana mereka belajar kalau hanya mengandalkan penerangan lilin,”tutur Asep.

Kendati begitu, dia mengaku sedikit lega setelah ada pihak erusahaan lainnya yang memberikan bantuan kepada desa Girimekar dengan menyumbangkan lampu hemat energi. Sehiungga rumah warga bisa terang tersinari lampu-lampu.

“Ini juga dapat bantauan dari salah satu tokoh pemuda kang ujang Koswara yang telah bersusah payah mengajak pihak swasta untuk memberikan kontribusinya kepada warga desa,”jelas Asep.

Ditemui terpisah Kang Ujang Koswara seorang pegiat Wirausaha Sosial mengaku, bantuan diberikan kepada warga desa semata-mata untuk mendukung program pemerintah agar dengan penerangan masyarakat di desa ini bisa melakukan aktivitas dimalam hari.

Dirinya bersama salah satu bank swasta memberikan 100 set Lampu Limar untuk 100 rumah warga yang belum bisa mengakses listrik. Sedangkan untuk 1 set nya terdiri dari 5 lampu masing-masing 1 watt saklar dan accu sebagai sumber daya listriknya.

Ujang menuturkan, lampu Limar ini diproduksi sendiri melalui tenaga terampil dari siswa-siswi SMK mahasiswa di Jawa Barat.

Bahkan, ada mahasiswa yang ikut membantu memasang di rumah-rumah warga.

Tinggalkan Balasan