jabarekspres.com, BANDUNG – Pentolan Viking Persib Club, Heru Joko menggelar pertemuan dengan Komisi I DPRD Jawa Barat guna membahas sanksi yang diberikan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) terkait koreo “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh saat pertandingan Persib melawan Semen Padang beberapa waktu lalu.
PSSI menilai koreo yang dilakukan Bobotoh sarat akan nuansa politik. Dan atas koreo tersebut, PSSI memberikan sanksi berupa denda sebesar Rp 50 juta kepada Bobotoh.
Ketua Viking Persib Club, Heru Joko menegaskan, tidak ada muatan politik dalam koreo yang dilakukan Bobotoh. Menurutnya, koreo tersebut murni kesadaran dan bentuk keprihatinan atas tragedi yang menimpa etnis Rohingya, Mianmar.
“Ini mah tujuannya juga untuk orang peduli sama Rohingya, mungkin tambah doa buat Rohingya, ya gak nyangka dan pasti menyesalkan aja. Ini mencederai banyak orang, karena ini kan kegiatan kemanusiaan,” kata Heru ditemui usai pertemuan di Ruang Komisi I DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (18/09/2017).
Untuk membayar denda yang diberikan PSSI, Heru bersama Viking dari seluruh distrik di Indonesia menggelar donasi berupa pengumpulan koin (uang receh) untuk membayar denda tersebut. Menurutnya, pengumpulan uang receh dilakukan sebagai upaya sindiran bagi PSSI atas sanksi yang diberikan. Sebab, kata Heru, sanksi tersebut bukan permasalahan besar dibanding tragedi kemanusiaan di Rohingya. “Kita mah gak ngerasa salah ya. PSSI harusnya melihat, kita kasih receh seharusnya ada gerakan apa ini receh dibayarnya,” kata dia.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Jabar, Sri Budi Harjo menyayangkan atas sanksi yang diberikan PSSI kepada Bobotoh. Sebab, dibeberapa tempat lain, dukungan terhadap tragedi kemanusiaan masih diperbolehkan.
“Itu masih abu-abu ya, karena di tempat lain pun hal itu masih dibenarkan. Seperti yang terjadi di Paris (Save Paris) atau yang tadi disebutin, bahwa hal ini bisa dibenarkan,” kata Budi di tempat sama.
Dirinya, menyayangkan sanksi yang di berikan kepada Persib melalui Bobotoh. Sebab, langkah PSSI ini adalah sebuah kemunduran dalam menerapkan hukuman kepada klub Sepakbola. Untuk itu, dirinya menyarankan kepada Bobotoh agar jangan takut melakukan aksi serupa yang mengajak masyarakat untuk tergerak membantu Rohingya karena rasa kemanusiaan. “Jadi kalau mau lakukan aksi lain atas dasar dukungan kemanusiaan,”ucap dia.