Dapat Bekal Latihan Backhand Taufik Hidayat

Sara Penalver Pereira berencana berlatih di Cipayung untuk mewujudkan mimpi menjadi juara Olimpiade. Nyeri karena cedera di lutut pun tak mampu menghentikan dia untuk tetap berlaga.

BAGUS PUTRA P, Jogjakarta


DI pinggir lapangan, Sara Penalver Pereira tampak meringis menahan sakit. Tangannya terus memegangi engkel kanannya yang dibalut perban.

Sementara itu lawannya, Aurum Oktavia Winata, masih menunggu di seberang net. Laga memang baru memasuki game kedua. Dan, GOR Among Rogo, Jogjakarta, Rabu siang itu (11/10), juga masih riuh rendah memberikan dukungan kepada Aurum yang memenangi game pertama 21-12.

Dengan kondisi seperti itu, mundur jadi opsi yang masuk akal bagi pebulu tangkis Spanyol tersebut. Sebab, sejak sebelum laga di perdelapan final BWF World Junior Championships 2017 itu, Penalver memang sudah mengeluhkan nyeri di lutut.

Tapi, pemain kelahiran To­ledo 18 tahun lalu itu meno­lak menyerah. Setelah menda­pat perawatan medis, dia kembali ke lapangan. Dan, ternyata tetap bisa membe­rikan perlawanan keras meski akhirnya takluk 17-21.

Toh, perlawanan keras itu tak cukup menghibur baginya. Di akhir laga, matanya berka­ca-kaca. Menyesali kekalahan yang dialami dalam kondisi yang, bagi banyak pemain, tak memungkinkan lagi untuk melanjutkan laga. ”Kalau tidak cedera, saya bisa tampil lebih baik. Minimal mengimbangi Aurum,” sesalnya.

Determinasi baja itulah yang membuat sang pelatih, Oscar Martinez, sampai geleng-geleng kepala. ”Semangat juangnya luar biasa. Padahal, tidak dalam kondisi 100 per­sen,” pujinya.

Kelebihan itu pula yang meyakinkan Martinez bahwa anak buahnya tersebut adalah aset berharga bagi Spanyol. Calon penerus Carolina Ma­rin, pemain kebanggaan Ne­geri Matador tersebut yang sukses merebut emas tunggal putri di Olimpiade 2016.

Kebetulan, Penalver memang mengidolakan Marin. Dan sejak April lalu sempat bebe­rapa kali berpasangan di ganda putri dengan juara dunia 2014 dan 2015 tersebut.

Keduanya juga memiliki beberapa kesamaan. Di an­taranya, pelatih yang me­nangani mereka pada awal karir sama: Fernando Rivas. Pria asal Madrid itu pula yang menjadi mentor Marin saat seusia Penalver.

Tinggalkan Balasan