jabarekspres.com, BANDUNG – Tokoh nasional Dahlan Iskan menegaskan, pemuda harus lebih pintar dalam menangkap segala bentuk peluang. Sebab, kemajuan teknologi saat ini memungkinkan para pemuda untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan usaha.
Hal tersebut diungkapkan Dahlan Iskan di depan ribuan mahasiswa Telkom University dalam seminar pemuda 2017, Sabtu lalu (28/10).
Dahlan mengisi seminar tersebut dengan cukup lugas, tidak menggurui. Dia bahkan mengajak mahasiswa untuk bertanya jawab prihal bagaimana memulai usaha sejak muda.
”Sebelum saya masuk dan berbicara pada Anda di sini, saya tadi jajan makan. Hasil mahasiswa di sini, makanannya enak,” ungkapnya.
Dia lantas bertanya ke sejumlah mahasiswa mengenai apa yang bisa dijual ketika ada peluang berjualan. Jawabannya, macam-macam. Rata-rata menjawab berjualan makanan.
”Berjualan makanan di Bandung harus lebih inovatif, karena sudah banyak yang berjualan makanan dengan variasi aneh. Tapi di situ tantangannya,” ungkapnya lagi.
Dahlan pun lantas bertanya, ketika peluang itu ada, bagaimana cara mereka menyikapi peluang tersebut di tengah keterbatasan. Utamanya, besaran modal. Tentu, para mahasiswa itu gelagapan ketika ditanya begitu. Tapi para mahasiswa pun akhirnya manggut-manggut ketika disodorkan jawaban dari seorang mahasiswi yang sukses membuka butik jasa penyewaan pakaian.
”Polanya cerdas, dia pinjam uang ibunya untuk modal bikin butik penyewaan pakaian. Kalau dalam setahun bisa balikin modal, luar biasa keren. Apalagi, saat ini dia juga malah bisa menggaji ibunya sendiri,” tuturnya.
”Lebih keren lagi, usaha itu kini dia lepas ke adiknya dan mencari usaha lain yang lebih menantang,” sambungnya.
Pria yang hingga kini aktif menulis tersebut mengatakan, tidak satu orang pun yang lahir dari gen khusus. Contoh pengusaha. Begitu pun dia sebagai bos koran dengan jaringan terbesar se-Indonesia.
Menurut dia, tidak ada orang yang lahir membawa gen pengusaha. Yang mana, ketika dia mulai berbisnis, dia kelak akan berhasil dengan mudah.
Nyatanya, menurut Dahlan, seorang pengusaha terbentuk dari iklim atau lingkungan di mana dia hidup dan bergaul. ”Contoh paling nyata adalah orang Tionghoa. Mereka sukses jadi pengusaha bukan karena membawa gen orangtuanya. Tapi lingkungan mereka yang membentuk mereka menjadi pengusaha sukses,” urainya.