Cukup Modal Untuk Mengabdi Di Jabar

jabarekspres.com – BERHASIL memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil dinilai sudah piawai soal pe­merintahan, politik serta sosial dan kemasyarakatan. Dengan pengalaman dan pengetahuannya itu maka sangat potensial bagi Emil—sapaan Ridwan Kamil untuk memimpin Jawa Barat.

Pengamat politik dari Uni­versitas Parahiyangan (Unpar) Asep Warlan mengaku, ba­nyak orang mengapresiasi keberhasilan Emil membangun Kota Bandung. Meski­pun tidak dapat dipungkiri masih ada juga kekecewaan dari sebagian orang. Tapi apresiasi (baik) itu bisa dijadikan modal Emil untuk dibawa ke Jabar,” kata Asep kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.

”Kalau pun ada yang kecewa, tapi itu wajar dalam sebuah kepemimpinan,” sambung­nya.

Dari sisi subtansi kompe­tensi, Emil memadai untuk memimpin Jabar. Sebab, penguasaan, pengetahuan dia untuk problem kemasyara­katan dan pembangunan Jabar juga sudah cukup baik.

Asep menuturkan, meski sejauh ini baru partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang baru mendeklarasikan dukungan. Meski, jika melihat kursi yang mereka miliki, belum memenuhi syarat untuk mencalonkan. Namun, koalisi tersebut su­dah menjadi modal tambahan Emil untuk maju menjadi Jabar I.

”Memang masih perlu men­cari mitra koalisi partai lain. Sejauh ini kita belum tahu siapa yang akan gabung dan siapapun masih terbuka un­tuk bergabung dengan RK,” tuturnya.

Tidak hanya peran Emil yang dominan, tapi pentingnya koalisi partai Nasdem dan PKB serta mesin partainya bergerak dan berkomunikasi meyakinkan partai lain untuk bergabung.

Untuk meyakinkannya, la­njut Asep, bisa dengan dua cara. Pertama, dengan program yang sesuai dengan partai mereka atau dengan menawarkan pendamping.

”Bisa dikerjasamakan se­perti itu. Namun tidak dengan dua hal itu saja, diperlukan pula kekuatan tim suksesnya serta ke kuatan materi. Nah, itu juga akan menjadi bahan pertimbangan partai untuk bergabung,” jelasnya.

Saat disinggung terkait po­pularitas Emil di Jabar, Asep mengatakan, jika dilihat dari hasil survei yang dibuat oleh lembaga indepen­den, hingga saat ini masih menempatkan Emil di tiga besar. Itu berarti, Emil sudah dike­nal oleh publik di Jabar dan bisa menjadi salah satu mo­dal kuat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan