Cetak Wirausahawan, Adakan Gebyar Pendidikan

jabarekspres.com, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menggelar program gebyar pendidikan masyarakat. Program tersebut merupakan upaya Pemkot Bandung untuk mencetak wirausahawan baru dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Kepala Disdik Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, setiap peserta diberikan pelatihan keterampilan berbagai bidang. Di antaranya tatakecantikan rambut, kuku, kerajinan dan teknik bengkel.

“Jadi kita punya program untuk melatih masyarakat yang tingkat pendidikannya masih harus dibantu, ada yang lulusan SMP dan SMA tetapi tidak melanjut sehingga mereka diberi keterampilan yang diperlukan,” kata Elih di Click Square, Jalan Naripan, Kota Bandung, kemarin (25/08).

Dirinya mengatakan, Pem­kot Bandung bekerja sama dengan 80 LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Kegiatan terse­but diikuti sekitar 1.400 pe­serta yang berpendidikan rendah di Kota Bandung.

Dikatakan Elih, program pe­latihan keterampilan tersebut akan berlangsung selama 3 bulan. Nantinya, sambung dia, para peserta yang mayoritas berusia di atas 18 tahun ini akan mengikuti pelatihan dari LKP.

“Mereka programnya 3 bu­lan. Kemudian mereka juga mendapatkan pendamping­an juga setelah pelatihan supaya keterampilannya da­pat menjadi bidang usaha masing-masing,” kata dia.

Menurutnya, para peserta program ini tidak hanya mendapatkan pelatihan keterampilan, melainkan difasilitasi untuk mengikuti program persamaan paket B dan paket C. Sehingga, lanjut dia, kualitas pendi­dikannya ikut meningkat.

“Di samping itu, (program) ini terintegrasi dengan program paket B dan C supaya mereka tingkat pendidikannya lebih meningkat sehingga punya keterampilan juga mening­katkan kehidupan,” kata dia.

Untuk menunjang program tersebut, Pemkot Bandung mengulurkan anggaran se­besar Rp. 2,5 miliar. Angga­ran tersebut, kata Elih, be­rasal dari Anggaran Penda­patan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung.

“Harapannya masyarakat yang pendidikannya masih terbatas lebih produktif. Ka­lau bisa bermanfaat bagi orang lain, kalau tidak bisa mensejahterakan dirinya,” kata Elih. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan