Bupati Luncurkan Program KOTAKU

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat Abubakar secara resmi meluncurkan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) untuk mengajak masyarakat di pemukiman padat penduduk meningkatkan lingkungan sehat, nyaman dan bersih.

Abubakar
Bupati Bandung Barat

Mengawali program ini, Abubakar memberikan bantuan Tiga unit motor sampah di pemukiman Kampung Bantar Gedang, Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Pada kesempatan itu turut hadir Elin Suharliah dan Kepala Desa Mekarsari Krisno Hadi. ”Ini upaya pemerintah daerah membangun kebersamaan dengan masyarakat untuk menciptakan hunian dan lingkungan Bersih, Sehat dan Nyaman meskipun pemukiman padat. Sehingga ke depan tidak ada lagi kawasan kumuh,” kata Abubakar, usai penyerahan secara simbolis motor sampah, kemarin.

Abubakar menjelaskan, di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang masuk kawasan pemukiman padat penduduk berada di Kecamatan Padalarang, Ngamprah dan Batujajar. Seiring geliat pembangunan, dirinya berharap masyarakat di situ memiliki kesadaran menjaga lingkungan tetap nyaman. Program KOTAKU ini meliputi penyediaan instalasi air bersih, pemasangan instalasi air kotor, armada sampah. Tahun 2018 nanti, Abubakar menyebutkan, sebanyak 50 rumah tidak layak huni akan di bangun untuk mengurangi kekumuhan perkotaan. ”Saya harapkan program ini bisa dirasakan manfaatnya mari kita jaga lingkungan tetap nyaman,” katanya.

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat ini, untuk mewujudkan program KOTAKU perlu adanya partisipasi dan kerjasama dengan seluruh masyarakat. Sehingga segala program yang sudah ditargetkan akan dengan mudah diwujudkan. ”Tentunya peran dan ikut serta masyarakat sangat dibutuhkan. Agar program yang sudah digagas oleh pemerintah bisa bersinergi bersama dengan masyarakat,” paparnya.

Kepala Desa Mekarsari Krisno Hadi mengungkapkan, program KOTAKU ini telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di wilayahnya. Pemukiman penduduk di wilayahnya ini memang terbilang padat dan dekat dengan stasiun Padalarang. ”Program ini mengajak dan menyadarkan warga menciptakan kawasan hunian tanpa kumuh dan bebas sampah,” ungkap Krisno.

Sebagai kawasan yang berada di dekat pusat pemerintahan, Krisno berharap wilayahnya menjadi contoh bagi daerah pemukiman padat penduduk lainnya. ”Kami berupaya semaksimal mungkin agar wilayahnya bisa menjadi wilayah percontohan. Terlebih, Desa Mekarsari merupakan wilayah yang masuk pusat pemerintahan yang harus bebas dari wilayah kumuh,” tandasnya. (drx/adv/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan