Bupati Ajak Generasi Muda Jangan Lupakan Sejarah

jabarekspres.com, SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bekerjasama dengan Kodim 0609/Kabupaten Bandung menggelar nonton bareng pemutaran film G30S/PKI di Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Kab. Bandung, Rabu (27/9).

Dalam kegiatan nobar tersebut dihadiri ribuan siswa perwakilan dari sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan juga masyarakat.

Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengatakan, pemutaran film ini penting ditonton kembali oleh masyarakat dan juga pelajar, untuk mengetahui sejarah kelam yang pernah ‘menyelimuti’ Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Penting untuk mengetahui sejarah. Karena sejarah guru terbaik, ditanamkan kepada masyarakat khususnya pelajar. Apalagi ini kan sudah ada intruksi dari Presiden dan Panglima TNI ” kata Dadang saat ditemui sebelum nobar di Gedung Budaya Sabilulungan kemarin (27/9).

Dadang menjelaskan, dengan nonton film tersebut, supaya kejadian pada 30 September 1965 itu tidak terjadi lagi di Indonesia kemudian hari. “Tanpa mengedepankan perdebatan soal kebenarannya. Apalagi ini kan sudah ada intruksi,” jelasnya.

Dandim 0609 Letkol Arh. Andre Wira Kurniawan menerangkan, kegiatan ini diputar untuk memberikan pelajaran tentang sejarah bangsa indonesia dan tentang peristiwa yang terjadi pada tahun 1965 lampau.

“Intinya buat pembelajaran kepada generasi muda agar mereka tahu kejadian penghianatan 30 S/PKI terjadi. Selain itu bertujuan untuk mewaspadai agar jangan sampai terjadi lagi di kemudian hari terangnya.

Lebih lanjut lagi Andre mengatakan, dengan perkembangan jaman sehingga generasi muda jarang ada yang tau. Pemutaran film tersebut pun, ucapnya, telah digelar di sejumlah desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.

“Kalau di Soreang dan sekitarnya kan dipusatkannya di Gedong Budaya, di setiap desa, kecamatan, koramil dan Pondok Pesantren. Dan kalau ada yang akan menyaksikan lagi, silahkan ajukan pada koramil terdekat,” ungkapnya.

Sementara itu, Salah seorang siswi SMP Negeri 1 Margahayu, Putri mengaku, setelah nonton film tersebut dirinya sangat marah, pasalnya, film tersebut sangat sadis, sehingga banyak pembantaian yang tidak bermoral sedikitpun. “Setelah nonton film ini, kita harus lebih baik lagi, jangan muda terprovokasi dan diadu domba oleh orang lain,” paparnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan