BPOM Waspadai Parsel Lebaran

jabarekspres.com, BANDUNG – Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa barat Abdul Rahim mengaku tak khawatir dengan sejumlah makanan berbuaka puasa. Pasalnya hasil penijauan BPOM di lapangan, tidak ditemukan makanan yang membahayakan bagi kesehatan. Dia menegaskan temuan di tahun ini, cenderung menurun jika disbanding tahun sebelumnya.

“Kami sudah melakukan peninjauan ke beberapa tempat khusus yang berjualan olahan makanan ta’jil. Kami tak menemukan makanan membahayakan,”katanya kepada wartawan, kemarin (5/6).

Peninjauan lapangan itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat kota Bandung. Lanjut dia, di tahun 2017 ini pihaknya akan lebih waspada terhadap dua makanan olahan, yakni makanan dalam kemasan dan olahan ta’jil.

“Kemarin kita melakukan tinjauan ke 20 pedang ta’jil di wilayah Tegallega dan sekitar nya. Sejauh ini tidak ada kekhawatiran terhadap ta’jil yang dicampuri oleh bahan berbahaya,”jelasnya.

Untuk lebih mempermudah pencegahan badan POM akan melakukan pelatihan kepada masyarakat agar bisa lebih selektif untuk pemilihan bahan makanan.

Selain itu dia, mewaspadai pedagang kolek yang musiman. Menurut Rahim, biasanya penjualan musiman itu tidak berfikir panjang untuk kualitas yang dijualnya. Biasanya, usai Ramadan ini, mereka pun tidak akan jualan lagi.

“Kita lebih kawatir kepada pedagang yang musiman ini. Karena biasanya mereka juga kurang tahu mana yang bagus barangnya, “terangnya.

Selain mewaspadai olahan kolek yang sering dijual di pinggir jalan, dia pun menghimbau kepada masyarakat agar lebih teliti kepada penjual parsel. Jika menemukan barang kedaluwarasa masih jual atau sudah rusak, harap dilaporkan.

“Sejauh ini baru ada dua tempat yang kedapatan mamasarkan parsel yang kadaluarsa. Jadi warga harus lebih waspada,”tuturnya.

Menurut dia, untuk pelanggaran makanan olahan kemasan ini cenderung menurun. Tapi itupun jika melihat dari kasus tahun lalu. Unutk itu, pihaknya tetap meminta agar masyarakat waspada terhadap penjualan parsel lebaran, yang dijual musiman itu.

“Saat ini kita belum menemukan banyak temuan parsel kadaluarsa atau kemasan rusak. Makanya waspadailah. Teliti sebelum membeli, periksa sebelum belanja,” pungkasnya. (pan/gun)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan